Delhi, India -
Mata bocah laki-laki ini menonjol keluar, sehingga bola
matanya tak terlindungi kelopak mata dengan baik. Karena kondisinya ini, bocah bernama Jailan ini terancam kehilangan penglihatannya.
Orang tuanya, Neirbanglal Kaipeng (28) dan Chengmaite (25) hidup dengan keadaan yang sangat miskin. Karena itu mereka nggak bisa melakukan konsultasi medis maupun membiayai pengobatan bagi balita berusia dua tahun tersebut secara komprehensif.
Diberitakan Daily Mail, Jailian sebenarnya lahir dalam keadaan sehat. Hanya saja pada saat berusia dua bulan,
matanya mulai membengkak. Sebenarnya Jailian pernah dibawa ke dokter di dekat rumahnya. Dokter memberikan obat untuk bocah itu, namun matanya semakin bengkak. Kondisi ini ternyata menyebar ke mata sebelah.
Semakin lama kondisinya justru semakin tidak membaik, sampai kelopak matanya tidak bisa menutup saking bola
matanya menonjol ke luar. Nggak tega rasanya melihat anak sendiri kesakitan dan menjadi bahan olok-olokan orang.
Baca juga:
Begini Cara Ibu Ini Stimulasi Mata Bayinya yang Kena Katarak
Dalam keputusasaannya, Neirbanglal menjual tanahnya senilai sekitar Rp 6 juta dan sapinya senilai Rp 2 juta untuk membiayai konsultasi, biaya pengobatan anaknya, serta biaya transportasi. Tapi uang sebanyak itu ternyata masih belum bisa menyembuhkan mata Jailian.
"Orang-orang menatapnya dan merasa shock saat melihatnya. Itu membuat hati saya terluka. Yang bisa kami lakukan adalah menunggu keajaiban terjadi. Kami sangat mengharapkan bantuan," ujar ibunda Jailian, Chengmaite.
Neirbanglal dan Chengmaite juga terpaksa menitipkan kedua anaknya yang lain yang berusia 10 tahun dan 9 bulan kepada orang tua Chengmaite. Mereka terpaksa melakukannya karena tidak punya uang untuk membiayai hidup keduanya.
"Mungkin saya adalah ayah paling nggak berguna karena nggak bisa menolong anaknya sendiri," ucap Neirbanglal.
 Jailian Kaipeng/ Foto: Crowd Funder |
Seorang misionaris di sekitar tempat tinggal mereka pun iba dengan kondisi Jailian. Dia lantas membantu mencarikan dokter yang bagus bagi Jailian. Oleh dokter, balita itu didiagnosis orbital pseudotumour, pembengkakan pada otot mata.
Meski demikian dokter tidak melakukan langkah apapun. Mereka menyatakan butuh second opinion dan juga biopsi untuk memastikan apakah mata Jailian terkena kanker atau tidak.
"Kami perlu melakukan biopsi segera untuk memastikan kondisi tersebut apakah tumor ganas atau bukan. Anak itu belum kehilangan penglihatannya, tapi jika dia tidak diobati, dia bisa kehilangan penglihatannya sepenuhnya," jelas dr Shashidhar Tatavarthy, seorang dokter anak di Rumah Sakit Artemis, di Delhi.
Baca juga:
'Bayangan Awan di Mata Bayiku Itu Ternyata Tanda Katarak'Menurut dr Shashidhar, sangat jarang kondisi tersebut terjadi pada anak berusia dua tahun. Jika nanti digelar pembedahan, maka akan sangat kompleks.
Nah, untuk membantu biaya pengobatan Jailian, Cover Asia Press pun melakukan penggalangan dana melalui https://www.crowdfunder.co.uk/. Hingga saat ini telah terkumpul dana sekitar Rp 185 juta. Semoga Jailian segera sembuh.
(Nurvita Indarini)