HaiBunda

PARENTING

Beneran Ada Lho, Sekolah Ekstrem di Berbagai Belahan Dunia

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 28 Sep 2017 12:01 WIB
Beneran Ada Lho, Sekolah Ekstrem di Berbagai Belahan Dunia/ Foto: Ari Saputra
Jakarta - Pernah ngebayangin nggak Bun sekolah di dalam goa, di atas kapal bahkan di bawah tanah? Kayaknya terkesan ekstrem ya?
Eits.. jangan salah, ternyata sekolah seperti itu memang beneran ada lho Bun di dunia ini. Kayak apa sih? Dirangkum HaiBunda, berikut ini sekolah-sekolah ekstrem yang nyatanya memang ada di dunia.

1. Dongzhong Mid-Cave Primary School

Sekolah 'goa' yang satu ini terletak di desa Miao, di sebuah dataran tinggi provinsi Guizhou, China. Goa menjadi tempat pilihan untuk sekolah karena angka kemiskinan di provinsi tersebut masih sangat tinggi, Bun. Mirisnya, bantuan dari pemerintah yang diberikan sangat sedikit. Oleh sebab itu, sejak tahun 1984, penduduk desa setempat mendirikan sekolah di dalam goa. Pada awal didirikan, sekolah tersebut memilki 8 guru dan 186 siswa.


Beberapa siswa menghabiskan waktu hingga 6 jam per harinya untuk pergi dan pulang dari goa tersebut. Perjuangannya untuk mendapatkan ilmu benar-benar bikin salut ya, Bun. Baru pada tahun 2007, setelah menunggu 23 tahun, akhirnya pemerintah China membukakan sekolah untuk mereka.

2. Sekolah Perahu di Bangladesh

Dua tahun sekali, Bangladesh mengalami banjir bandang yang membuat jutaan penduduknya tinggal tanpa air yang bersih. Nggak cuma itu, listrik dan berbagai fasilitas umum lainnya ikut lumpuh. Hal itu membuat anak-anak sulit mendapatkan pendidikan reguler. Tapi, berkat peran NGO, Shidulai Swanirvar Sangstha yang sadar pentingnya pendidikan, mereka membuat sekolah di atas kapal pada tahun 2002.

Hampir 100 perahu difasilitasi oleh NGO tersebut. Masing-masing 'sekolah' dilengkapi dengan generator tenaga solar, laptop, akses internet dan perpustakaan mini. Jadi saat banjir, sekolah ini masih tetap beroperasi, Bun. Jika sudah selesai sekolah, anak-anak diantar kembali ke rumahnya dengan 'sekolah'nya. Sebanyak 70 ribu anak merasa beruntung dengan hadirnya sekolah perahu ini. Wah senangnya!

Baca juga: Wow! Sekolah-sekolah Ini Punya Konsep yang Super Unik

3. Sekolah Stasiun Kereta di India

Munculnya ide stasiun kereta ini ketika sang pendiri sekolah Inderjit Khuranaz melihat anak-anak terlantar di stasiun dan meminta uang dari para penumpang kereta. Inderjit yang merupakan seorang guru merasa ingin menyekolahkan mereka. Tapi, rasanya nggak mungkin bisa menyekolahkan mereka satu persatu. Akhirnya, bersama Ruchika School Social Service Organization (RSSO) terbentuklah sekolah stasiun kereta pada tahun 1985.

Ilustras stasiun kereta/ Foto: Rengga Sancaya


Inderjit hanya membuka 1 sekolah, namun siswanya yang berhasil ia didik mencapai 4000. Wow! Keren banget ya guru yang satu ini. Para siswa di sekolah ini berkumpul di tengah kereta yang sedang berhenti, lalu belajar membaca dan menulis. Murid-murid juga belajar melalui field trip, lagu, drama dan wayang.

4. SD Bawah Tanah Abo

Sekolah dasar Abo menjadi sekolah bawah tanah pertama di Amerika Serikat. Sekolah ini didirikan pada saat perang dingin antara Amerika dan Rusia waktu itu. Presiden John F Kennedy, menjanjikan warga Amerika Serikat tetap mendapatkan fasilitas umum yang aman jika suatu saat Rusia mengirim nuklir.

Sekolah yang terletak di Artesia ini memiliki 3 pintu masuk dan masing-masing diproteksi oleh pintu baja yang beratnya kurang lebih 800 kg. Pintunya juga dilengkapi dengan pancuran air untuk dekontaminasi. Kabarnya, sekolah ini bisa tahan radiasi dan ledakan sebesar 20 megaton. Pada tahun 1995, sekolah ini resmi ditutup karena pengelolaannya yang memakan biaya cukup besar.

Baca juga: Antimainstream! Sekolah Unik dari Berbagai Belahan Dunia

5. SD Gulu di Sichuan, China

Nama sekolah ini diambil dari lokasinya yaitu desa Gulu di dataran tinggi Hanyuan, Provinsi Sichuan, China. Satu-satunya cara menuju desa Gulu adalah Jalan Luoma yang zigzag, terjal dan jalan setapak yang pendek di dinding bukit.

Sekolah Gulu didirikan oleh seorang guru bernama Shen Qijun pada akhir 1980-an. Qijun datang ke desa Gulu pada usia 18 tahun. Saat didirikan, kondisi sekolah benar-benar ala kadarnya dan nggak memiliki saluran air. Sampai pada suatu saat , ada muridnya yang terluka gara-gara mencari tempat untuk buang air di gunung. Akhirnya, dibuatlah toilet sekolah. Renovasinya nggak cuma penambahan toilet sekolah, tapi ada juga lapangan basket yang terbuat dari papan tulis bekas.

Foto: Elvan Dany Sutrisno
(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Haru Keluarga dan Sahabat Antar Mpok Alpa ke Tempat Peristirahatan Terakhir

Mom's Life Annisa Karnesyia

Transmart Full Day Sale Ikut Meriahkan Kemerdekaan RI dengan Diskon 50%+20%! Hanya Besok, Bun

Mom's Life Triyanisya & Sandra Odilifia

Rayakan 17 Agustus dengan Diskon Elektronik Gila-Gilaan di Transmart Full Day Sale!

Mom's Life Tim HaiBunda

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Haru Keluarga dan Sahabat Antar Mpok Alpa ke Tempat Peristirahatan Terakhir

Rayakan 17 Agustus dengan Diskon Elektronik Gila-Gilaan di Transmart Full Day Sale!

Transmart Full Day Sale Ikut Meriahkan Kemerdekaan RI dengan Diskon 50%+20%! Hanya Besok, Bun

15 Drama Korea yang Bisa Dibuat Maraton Sehari Pemilik Rating Tertinggi, Punya Episode Pendek

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK