HaiBunda

PARENTING

Agar Anak Nggak Rewel, Haruskah Kita Penuhi Semua Permintaannya?

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Senin, 02 Oct 2017 13:06 WIB
Agar Anak Nggak Rewel, Haruskah Kita Penuhi Semua Permintaannya?/Foto: Thinkstock
Jakarta - Pernah nggak, Bun, saat lagi jalan-jalan anak minta ini itu? Lalu ketika kita tolak permintaannya, anak jadi kesal dan tantrum deh. Duh, kalau sudah begini, apakah semua permintaannya harus kita turuti?

Psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo, mengatakan keputusan untuk memenuhi atau mengabaikan permintaan anak sebenarnya tergantung juga dengan apa yang diminta anak. Kalau anak minta mainan atau hal-hal yang bukan pokok, kita bisa coba mengatakan, "Oh adek pengen mainan ini ya?" lalu tunggu respons anak dan bilang dengan suara tenang, "Bunda paham adek pengen, tapi kita nggak bisa beli sekarang,".

Lain halnya kalau anak minta makan karena memang dirinya lapar dan sudah masuk jam makannya. Atau kalau anak minta istirahat karena sudah terlalu lama berjalan atau merasa kepanasan, maka kita bisa mempertimbangkan untuk memenuhi permintaannya.


Baca juga: Kembali ke Sekolah Kok si Kecil Maunya Serba Baru Sih?

"Poin besarnya kan anak ingin dimengerti dan dipahami sama pengen punya koneksi sama orang tua. Jadi kalau anak minta sesuatu, orang tua nggak perlu langsung mikir bahwa anak butuh barang. Dipahami dulu kebutuhan anak dan didengarkan," kata Anas.

Anas juga mengatakan penyebab anak minta ini itu bisa beragam. Bisa saja nih, Bun, ini karena anak yang mulai bisa bicara dengan lebih lancar. Biasanya di usia dua tahun, anak mulai bisa berkomunikasi lebih lancar dengan orang-orang sekitarnya.

"Apalagi kalau mulai sekolah dan lihat temannya punya sesuatu, bisa aja karena kepengen aja. Jadi penting bagi orang tua harus tahu cara komunikasi dan paham emosi anak, bahwa dengan menerima dan mendengarkan kebutuhan anak, anak jadi belajar diskusi dan negosiasi tentang kebutuhannya," lanjut Anas.

Jika permintaan anak sering tidak dipenuhi apakah bisa berdampak pada temperamen anak? Kalau kata Anas, temperamen itu memang sudah ada pada diri manusia dari sejak lahir. Jadi tinggal bagaimana manusia itu 'mengatur' temperamen tersebut dan juga bagaimana pengaruh dari luarnya.

Baca juga: Agar Anak Disiplin dan Mandiri, Begini Pola Asuh Anak di Jepang

Temperamen anak berpengaruh terhadap mudah atau sulitnya anak beradaptasi dengan orang asing. Anak dengan temperamen yang mudah akan lebih mudah beradaptasi dengan orang asing, namun jika sulit anak butuh waktu lebih banyak untuk beradaptasi dengan orang atau lingkungan asing.

"Jadi, kurang ada hubungannya sama anak yang minta ini itu sih," ungkap Anas yang dikutip dari buku 'Anti Panik mengasuh Bayi 0-3 Tahun'. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

Menyusui Indah Ramadhani

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

Mom's Life Amira Salsabila

Persiapan Tahun Baru, Kecap hingga Aneka Saus Diskon hingga 20% di Transmart

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Awet Muda! Ini 5 Potret Ariyo Wahab bersama Istri & 3 Anak Perempuan

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK