Jakarta -
Kalau ada
mainan yang bisa dibikin sendiri di rumah, kenapa kita nggak membuatnya, Bun? Ya, walaupun kadang bisa terbesit rasa minder dan nggak percaya diri karena khawatir mainan hasil karya kita bakal nggak disukai anak.
Kayak bunda dua anak bernama Henni yang mengaku nggak terlalu berjiwa seni. Kata Henni, dia lebih memilih meminta sang adik yang memang rajin membuat karya seni untuk si kecil. Habis, Henni bilang pernah sekali dia membuat mainan buat si anak tapi hasilnya nggak terlalu bagus.
"Udah gitu anak saya nggak excited gitu lihat mainannya. Saya lupa waktu itu saya bikinkan topi atau dompet-dompetan gitu. Justru anak saya lebih senang kalau dibikinin sama tantenya," kata Henni.
Bunda ada yang merasakan hal serupa kayak Henni? Kalau iya, sebenarnya kita nggak perlu minder kok, Bun. Uchy Widya, bunda dua anak yang dua tahun belakangan bikin mainan kardus bilang memang sering banget para ibu berpikir nanti mainan bikinannya hasilnya jelek.
Padahal, kata Uchy, jangan khawatir, Bun. Anak akan senang-senang aja kok saat ada mainan baru. Nah, di awal bikin
mainan handmade wajar banget kalau hasilnya nggak sempurna. Tapi, Uchy berpesan kita nggak perlu baper, hi-hi-hi.
Baca juga:
Kepuasan Saat Bunda Bikin Mainan Sendiri Buat si Kecil"Jangan pernah takut nyoba. Coba lihat proses saat kita bikin mainan itu sama anak, ada bonding. Kita sama anak juga belajar sabar. Jadi walaupun hasilnya nggak sesuai ekspektasi, nggak apa-apa. Yang dilihat kan prosesnya," kata Uchy yang kerap dijuluki 'Mamah Kardus' ini waktu ngobrol sama HaiBunda.
Uchy sendiri selama bikin mainan kardus pernah kok diprotes sama anak pertamanya, Ikal yang berumur 7 tahun. Waktu itu, Uchy bikin pedang-pedangan tapi kebetulan, ada warna yang detailnya nggak sesuai sama pedang-pedangan yang dilihat Ikal di toko mainan. Uchy berbesar hati menerima protes sang anak.
Kata dia, justru dengan begitu kita bisa tahu, Bun, detail mainan yang kayak apa sih yang diinginkan anak. Selain itu, kita juga bisa mengajak anak membuat mainan sesuai keinginannya yakni detailnya dibenerin bareng-bareng. Sehingga, anak bisa merasa benar-benar memiliki terhadap mainan itu.
"Awalnya saya sendiri bikin mainan kardus belum bagus banget. Masih motongnya miring-miring, nggak bagus. Tapi makin ke sini karena terus latihan bikin, jadi makin baik. Pokoknya kita jangan takut buat mencoba bikin mainan buat anak deh. Buat saya, ketika kita lihat anak happy dapat mainan [ https://www.haibunda.com/aktivitas/d-3557257/buat-anak-anak-ini-permainan-seru-itu-bukan-dengan-gadget] baru atau dengan melihat anak aja, itu bisa jadi motivasi tersendiri buat bikin mainan," kata Uchy.
Baca juga:
Cuma Pakai Kertas, Kita Bisa Asah Kreativitas Anak, Lho (rdn)