Jakarta -
Ada dua faktor lingkungan yang paling menentukan kesehatan mata anak yakni kebiasaan dan pencahayaan. Nah, dalam faktor pencahayaan ada istilah good light dan bad light, Bun. Apa sih itu?
"Istilah ini sebenarnya istilah untuk memudahkan para orang tua dan anak untuk memahaminya. Good light atau sinar yang baik adalah sinar UV A. Sinar UV A ini hanya bisa didapatkan dari matahari. Sinar ini memang nggak membahayakan mata, tapi kalau terpapar lama maka
mata anak akan terasa nyeri," kata dr Scarlett Cacayuran di acara Launching Optik Tunggal Next Generation, Nanny's Pavillion, Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (19/10/2017).
Baca juga:
Minus Mata Tinggi, Ibu Hamil Nggak Boleh Melahirkan Normal?
Dokter sekaligus ahli optik asal Filipina yang kerap disapa Candy itu bilang, sebagai orang tua kita perlu membatasi anak bermain di luar rumah yaitu maksimal 40 menit sehari, Bun. Dengan catatan, waktu maksimal itu kalau anak nggak pakai 'pengaman' misalnya kacamata hitam.
Kalau ada kegiatan yang menghabiskan waktu seharian di luar rumah, sebaiknya si kecil dipakaikan topi dan kacamata pelindung, ya.
"Bad light atau sinar yang buruk adalah sinar yang muncul dari layar perangkat elektronik seperti handphone, tablet, komputer dan laptop. Jika terlalu lama terpapar sinarnya, retina si kecil akan rusak dan akhirnya anak berisiko mengalami cacat mata," papar Candy.
Baca juga:
Begini Cara Ibu Ini Stimulasi Mata Bayinya yang Kena KatarakCandy menerangkan memang ada kacamata khusus anti radiasi, Bun. Tapi, ia menegaskan lebih baik orang tua mengatur dan membatasi kebiasaan si kecil pakai gadget agar nggak terlalu lama terpapar bad light.
Menurut American Medical Association (AMA), paparan lampu saat malam hari (termasuk lampu tidur dan sinar dari perangkat elektronik) juga bisa menghambat produksi melatonin yang diproduksi saat
anak sedang tidur.
Akibatnya, anak bisa susah tidur. Kemudian, melatonin diyakini juga bisa jadi penghambat pertumbuhan sel kanker.
(rdn)