HaiBunda

PARENTING

Ini Alasannya Kita Nggak Perlu Tabu Beri Pendidikan Seks ke Anak

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Rabu, 08 Nov 2017 16:01 WIB
Ini Alasannya Kita Nggak Perlu Tabu Beri Pendidikan Seks ke Anak/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Kadang nih kita merasa pendidikan seks nggak perlu kita berikan pada anak. Alasannya bisa karena tabu atau karena khawatir anak akan jadi lebih penasaran pada aktivitas seksual.

"Sex education bukan mengajarkan anak untuk tahu aktivitas seksual, tetapi mengajarkan anak untuk lebih aware, lebih sadar akan anggota tubuhnya," terang psikolog Mellissa_Grace, M.Psi., Psikolog di akun Instagram-nya, @Mellissa_Grace.

Dalam pendidikan seks, kita akan memberi tahu tentang kesehatan reproduksi pada anak. Ini makanya anak akan lebih mengenal dan memahami bagian-bagian tubuhnya, termasuk organ seksualnya.




Nah, melalui pendidikan seks juga, sambung Mellissa, kita juga bisa memberikan pemahaman pada anak tentang perilaku yang boleh atau tidak boleh dilakukan, maupun yang tepat atau tidak tepat.

"Misalnya cium boleh nggak? Boleh sih tapi sama siapa aja, di mana aja, kayak gimana aja," tambah Mellissa.

Nah, kalau anak sudah dapat pendidikan seks yang tepat, maka anak akan tahu berbagai macam konsekuensi kalau mengakses konten pornografi ataupun melakukan seks bebas. Pendidikan seks ini merupakan wujud ikhtiar orang tua untuk mencegah anak dari aktivitas terkait seksualitas yang tidak bertanggung jawab.

Pendidikan seks ini juga dibarengi dengan komunikasi dan peningkatan kedekatan emosional antara orang tua dan anak. "Jadi anak merasa bisa ngomongin apa saja. Termasuk hal yang dianggap tabu oleh orang tuanya, supaya anak terpenuhi rasa ingin tahunya, tanpa anak takut diomeli sama orang tuanya," lanjut Mellissa.

Apalagi sekarang ya Bun, anak-anak lahir dan besar di era di mana internet dan teknologi berkembang begitu cepat. Teknologi memang memudahkan manusia mendapatkan berbagai macam informasi dan memudahkan hidupnya. Namun ini juga membuat anak-anak lebih mudah terpapar konten yang tidak diinginkan, misalnya pornografi.



"Rasanya nggak mungkin banget kalau harus mengisiolasi anaka dari kemajuan teknologi dan internet yang begitu pesat. Itu kenapa pentingnya pengawasan dan pendampingan orang tua pada segala aktivitas anak, terutama yang berusia di bawah 12 tahun," sambung Mellissa.

Dengan pendampingan dari orang tua, maka orang tua bisa melindungi anaknya dari paparan negatif perkembangan teknologi. Selain itu orang tua juga akan tahu anaknya buka pesan apa saja, kirim pesan ke mana saja, dan ke siapa saja. (Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Wizzy Dapat Kejutan Manis Hamil Anak Kedua di Momen Ulang Tahunnya yang Ke-31

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

3 Fakta Seru Squid Game Versi Amerika, Benarkah akan Terjadi?

Piyu Padi dan Mantan Istri Kompak Hadiri Kelulusan SMA Sang Putri di Inggris, Ini Potretnya

Squid Game Season 3 Sudah Tayang! Intip Fakta Menarik dan Reaksi Para Pemain

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK