HaiBunda

PARENTING

Cara Ini Bisa Dilakukan untuk Mengubah Perilaku Negatif Anak

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Jumat, 17 Nov 2017 10:01 WIB
Cara mengubah perilaku negatif anak/ Foto: thinkstock
Jakarta - Terkadang sebagai orang tua kita suka kesulitan mengatur pola tingkah laku anak. Terlalu lembut anak bisa manja, terlalu 'keras' bisa bikin si kecil trauma atau justru perilakunya makin buruk.

Sebenarnya, kuncinya sederhana, Bun. Coba deh kita ubah 'bahasa' dari aturan-aturan yang diberi ke anak atau saat mengedukasi anak, termasuk saat mereka berbuat salah. Misal, kita suka banget kan bilang, 'jangan lari-lari', 'jangan jajan sembarangan', 'jangan tidur malam' tapi yang terjadi anak justru melakukan hal itu.

Kalau kata Susanti Agustina yang akrab disapa Bunda Susan, motherpreneur sekaligus penulis buku, dalam situasi kayak gini sebenarnya tanpa sadar si pembuat aturan sudah menggiring perilaku anak ke hal yang terlarang. Alih-alih tertib, disiplin dan mengikuti aturan, anak malah bisa 'terdorong' melakukan hal itu.


Maka dari itu, Bunda Susan bilang coba deh buat bahasa aturan pakai pendekatan berbeda dengan membiarkan anak-anak tahu tindakan positif apa yang diharapkan dari mereka, Sehingga, mereka bisa melakukannya dengan sukarela.

"Berikan contoh permintaan yang jelas dan positif. Misal daripada berkata 'Jangan ribut' lebih baik 'Tolong bicara pelan-pelan ya, Nak'. Ketika kita bilang jangan ribut ke anak, coba deh perhatikan, anak malah makin berteriak kan? Ini merupakan keterampilan yang sederhana, tapi ampuh banget untuk menjalankan fungsi pengasuhan," kata Bunda Susan dikutip dari bukunya 'Biblioterapi untuk Pengasuhan'.

Afirmasi atau suatu penyataan positif bisa dilancarkan dengan sukses kalau orang tua bisa jadi teladan yang positif. Bunda Susan mengingatkan, orang tua harus jadi role model anak di rumah.



"Kita harus sadar bahwa semua tindakan kita yang tampak setiap hari akan diikuti oleh anak," tutur Bunda Susan.

Kita perlu ingat, Bun. Suatu perbuatan punya dampak yang jauh lebih kuat dari kata-kata. Anak emang nggak cukup cermat dalam mendengarkan perkataan orang tua tapi mereka nggak pernah gagal dalam meniru orang tuanya.

Afirmasi merupakan pernyataan singkat sederhana yang kita ulang-ulang baik dalam hati maupun dengan suara lantang. Afirmasi akan berpengaruh kuat pada anak ketika diucapkan oleh orang yang mereka cintai misalkan orang tuanya. Kekuatan afirmasi ibarat tape recorder dalam keadaan on, Bun. Jadi apapun yang kita pikirkan entah bahagia, sedih, positif maupun negatif semua terekam.



Saat anak bisa mengimplementasikan afirmasi yang kita beri, hargai mereka ya, Bun. Misalnya dengan mengatakan 'Bunda seneng deh kamu melakukan hal baik atau punya ide bagus'. Ingat juga, ketika orang tua terbiasa mengungkapkan afirmasi, maka akan tertanam hal positif di pikiran anak. (aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Desainer Gaun Pengantin Vera Wang Ulang Tahun ke-76, Ini Potretnya yang Stylish dan Awet Muda

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Turun 72 Kg Tanpa Diet Ekstrem, Ini Cara Nyata Turunkan Berat Badan

Mom's Life Annisa Karnesyia

10 Negara yang Diyakini Tetap Aman Meski ada Perang Dunia, Ada Indonesia?

Mom's Life Amira Salsabila

Unik! SMP Ini Minta Siswa Belajar Sambil Menari untuk Tingkatkan Kecerdasan Otak

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Kaneishia Putri Bungsu Dede Yusuf yang Kini Ikuti Jejak Sang Ayah Jadi Aktris

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Desainer Gaun Pengantin Vera Wang Ulang Tahun ke-76, Ini Potretnya yang Stylish dan Awet Muda

Turun 72 Kg Tanpa Diet Ekstrem, Ini Cara Nyata Turunkan Berat Badan

Unik! SMP Ini Minta Siswa Belajar Sambil Menari untuk Tingkatkan Kecerdasan Otak

10 Negara yang Diyakini Tetap Aman Meski ada Perang Dunia, Ada Indonesia?

5 Potret Kaneishia Putri Bungsu Dede Yusuf yang Kini Ikuti Jejak Sang Ayah Jadi Aktris

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK