
parenting
5 Tingkah Laku Anak yang Sering Bikin Bunda Kesal, Begini Cara Mengatasinya
HaiBunda
Senin, 30 May 2022 21:00 WIB

Apakah anak Bunda berteriak, tidak mau berbagi, atau membuat ulah yang bikin Bunda kesal? Ambil napas dalam-dalam dan ajari mereka bagaimana menghadapi emosinya.
Bunda tentu sangat kesal, hal ini sangat manusiawi, tetapi Bunda harus menanggapinya dengan respon yang tepat agar anak menjadi lebih tenang. Lalu, tingkah laku anak yang seperti apa membuat Bunda kesal?
Melansir dari laman New York Times, merengek, mengamuk, mengabaikan orang dewasa, kita semua melakukan hal-hal ini ketika masih anak-anak dan ini saatnya Bunda harus menghadapinya sebagai orangtua.
Ternyata, ada cara yang tepat untuk menangani perilaku anak yang mengganggu ini Bunda. Secara umum, Bunda harus melihat perilaku ini sebagai peluang untuk mengajarkan anak kedisiplinan.
“Jika kita melakukannya dengan benar, disiplin adalah pengajaran. Itu bukan hukuman," kata Donna M. Volpitta, Ed.D, pendiri The Center for Resilient Leadership dikutip dari laman Fatherly, Selasa (24/5).
![]() |
Inilah beberapa cara menangani lima perilaku anak yang umum, mengubah perilaku buruk anak menjadi pelajaran hidup yang diharapkan dapat membuat Si Kecil lebih tangguh di masa depan. Berikut penjelasannya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Rengekan
Merengek adalah strategi yang digunakan anak-anak karena berhasil. Mulailah dengan memberi tahu mereka bahwa merengek tidak akan berhasil lagi. Memang ini adalah bagian yang sulit.
Bunda harus berhenti memberi apa yang anak inginkan ketika merengek. Sebagai gantinya, katakan sesuatu seperti, “Karena kakak merengek, Bunda tidak akan memberikannya.”
Namun jangan berhenti di situ ya Bunda, latih Si Kecil untuk melakukannya dengan lebih baik ketikan ingin mendapatkan sesuatu. Seperti, "Cobalah bicara dengan suara biasa, Bunda akan mendengarkannya."
Tentu saja, menggunakan suara biasa tanpa merengek tidak menjamin bahwa anak Bunda akan selalu mendapatkan apa yang diinginkannya, tetapi jika Bunda tetap konsisten, anak akan belajar dengan cepat bahwa merengek sama dengan tidak. Mereka juga akan belajar bahwa tidak akan berhasil mendapatkan hal yang diinginkannya hanya dengan merengek.
2. Tidak mau berbagi
Mengapa anak-anak tidak mau berbagi? Biasanya karena mereka tidak tahu caranya. Ketika anak Bunda melihat anak lain bermain dengan mainan yang sangat diinginkan, dia tentu mencoba untuk mengambil mainan tersebut.
Lalu anak lain itu tentu akan memegang erat-erat. Tangisan pun terjadi di dari keduanya. Bunda dapat mengajari Si Kecil untuk bertanya terlebih dahulu, "Bisakah saya pinjam?"
Temannya itu kemungkinan besar akan mengatakan tidak. Beri tahu bahwa dia tidak akan menggunakan mainan itu selamanya, jadi sebagai gantinya cobalah melatihnya untuk mengatakan, "Saya akan memberikannya kepada kamu ketika saya selesai."
Biasanya anak menyerahkannya dalam waktu dua menit. Ini disebut scripting dan hasilnya adalah bahwa setiap anak kini memiliki strategi verbal untuk mendapatkan atau memegang objek yang diinginkan.
Simak penjelasan lain di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.
Tonton juga video tentang benarkah kecerdasan anak menurun dari Sang Bunda? Berikut penjelasannya:
CARA MENGATASI TINGKAH LAKU ANAK YANG BIKIN KESAL
Ilustrasi tingkah laku anak yang bikin Bunda kesal dan cara mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
3. Tantrum
Dari balita hingga remaja, anak yang membuat ulah tidak lagi ada dalam pikiran rasionalnya. Mereka berada dalam sistem limbik otak mereka dan semakin banyak respon dari orangtua, semakin membuatnya frustrasi.
Cukup tegaskan kembali bahwa mereka tidak selalu dapat memiliki atau melakukan apa yang mereka inginkan. Jika mereka terus berteriak, bawa anak ke ruangan lain sampai mereka tenang. Bunda, tidak banyak yang perlu Bunda lakukan selain berusaha tetap tenang dan membiarkan mereka mengatasinya.
4. Mengabaikan Ayah dan Bunda
Anak-anak mengabaikan panggilan untuk makan malam atau menyikat gigi karena tidak ingin menghentikan apa pun yang sedang mereka lakukan? Ajari bahwa lebih baik menjawab: "Saya berada di tahap terakhir permainan, dapatkah saya memiliki lima menit lagi?"
Ajarkan anak komunikasi yang lebih baik, sehingga mereka tidak lagi mengabaikan panggilan Ayah dan Bunda lagi karena merasa harus segera menyelesaikan kegiatannya.
5. Tidak merapikan mainan sendiri
Mengajarkan kemandirian pada anak tidak terjadi begitu saja Bunda. Perlu latihan dan pengertian dari orangtua.
Jadi dibandingkan harus kesal karena anak tidak merapikan mainan sendiri atau menaruh piring kotor setelah makan di wastafel, Bunda bisa mencontohkan pada Si Kecil. Berikan juga anak reward dan pengajaran jika belum melakukannya.
Seperti jika ingin ke rumah nenek, bersihkan mainan terlebih dahulu, jika tidak anak tidak boleh bermain ke rumah nenek. Begitu juga jika anak ingin main game setelah makan, taruh terlebih dahulu piringnya di wastafel setelah itu Bunda akan mengizinkan mereka main game. Bunda harus tegas dan konsisten menerapkan ini, agar anak menjadi lebih mandiri dan disiplin.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Gejala TB pada Anak 2 Tahun, Pahami Bahaya untuk Pertumbuhannya

Parenting
Apa Itu Tantrum? Simak 7 Cara Menghadapi Anak Saat Tantrum di Keramaian

Parenting
Hindari Membela Anak saat Salah agar Tumbuh Jadi Pribadi Bertanggung Jawab

Parenting
3 Kata Ajaib yang Perlu Diajarkan pada Si Kecil agar Tumbuh Jadi Pribadi Santun

Parenting
5 Cara Tenangkan Si Kecil saat Tantrum di Tempat Umum, Coba Peluk Dulu Bun


5 Foto
Parenting
5 Potret Menggemaskan Rayyanza dan Abe Main Bareng
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda