Jakarta -
Namanya rumah tangga, pasti ada aja ya, Bun, masalah yang jadi 'bumbu' dalam kehidupan kita dan pasangan. Cuma, kalau kita udah punya momongan terlebih umurnya balita (di bawah lima tahun) biasanya pas lagi berantem sama pasangan, kebenaran pun ditutupi. Ya, di depan
anak-anak berusaha tampak baik-baik aja.
Terkait hal ini, psikolog keluarga Dessy Ilsanty mengungkapkan sebenarnya nggak apa-apa kok kalau anak tahu bunda dan ayahnya lagi ada masalah. Tapi, ini harus kita sesuaikan lagi sama umur anak ya. Jadi, ada porsi seberapa besar dia tahu masalah itu dan gimana cara kita ngasih tahu mereka kalau bunda sama ayahnya lagi ada masalah.
"Pelibatan anak perlu dalam hal ini. Jadi, anak perlu merasa dirinya adalah bagian dari keluarga. Kalau nggak, anak bisa berpikir dia di luar keluarga itu sehingga nanti kalau ada apa-apa dan dia nggak peduli jangan salahkan dia," tutur Dessy ditemui usai Perayaan 95 Tahun Frisian Flag di Gandaria City, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Tapi kalau anak masih balita, gimana menjelaskan ke mereka kalau orang tuanya lagi ada masalah? Dessy bilang dianalogikan aja, Bun, situasinya sama anak-anak. Misalnya, saat
anak bertanya bunda sama ayah lagi berantem, katakan aja kalau bundanya memang lagi sebal sama si ayah.
"Ya kayak kakak waktu itu pernah sebal sama si mbak, sebel sama teman. Tapi nanti baikan lagi kok,". Kalimat kayak gitu kata Dessy bisa disampaikan ke anak, Bun.
Menurut Dessy, ada kalanya anak nggak ditutupi dari permasalahan sehingga dunia selalu 'steril'. Jadi, sesekali nggak apa-apa paparkan anak pada masalah yang ada dan kasih solusinya. Tapi ingat, tetap sesuaikan porsi dan penyampaiannya sama umur anak ya, Bun.
Ketika anak tahu bundanya lagi kesal sama ayah tapi kemudian baikan lagi, Dessy bilang anak berpikir tiap masalah ada solusinya kok. Suatu hari dia menghadapi masalah, dia akan belajar menyelesaikannya.
"Tetap dilihat porsi sesuai umur anaknya. Bukan serta merta juga dibuka ke
anak orang tua marah-marah. Memang, anak perlu tahu emosi kayak marah dalam diri manusia itu wajar. Tapi kita ajari juga boleh malah, tanpa memukul atau menyakiti diri sendiri tapi setelah itu ya sudah," kata Dessy.
(rdn)