Jakarta -
Sebenarnya kemunculan mainan
squishy sudah cukup lama ya, alias nggak ngehits baru-baru ini saja. Tapi ternyata mainan ini sanggup bertahan cukup lama di pasaran ya.
Beberapa keponakan saya juga masih sering membelanjakan uang hasil menyisihkan uang jajan untuk membeli mainan itu di toko
squishy. Bagi Bunda yang belum familiar, squishy adalah mainan yang mirip dengan stress ball. Ada banyak bentuk squishy yang dijual di pasaran, misalnya bentuk aneka buah-buahan maupun makanan lain seperti kue, pizza, atau bahkan karakter kartun.
Warna squishy juga lucu-lucu dan sering kali menyerupai bentuk aslinya, bahkan ada yang dilengkapi aroma yang mencerminkan bentuknya. Cara memainkannya kita hanya perlu meremasnya sampai menyerupai gumpalan, lalu saat dilepaskan squishy akan kembali ke bentuknya semula.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini manfaat bermain squishy untuk anak-anak:
1. Membuat Anak Tetap TenangKarena mainan ini bentuknya lucu-lucu dan menggemaskan anak-anak pasti suka memainkannya. Karena nggak perlu usaha besar untuk memainkannya, anak-anak segala usia bisa memainkannya tanpa stres, sehingga mereka tetap tenang.
Kalau anak-anak sedang kesal, kita juga bisa minta mereka melepaskan energinya dengan meremas-remas squishy ini. Seperti stress ball, squishy juga ditengarai bisa membantu melepaskan stres.
Mengapa bisa begitu? Kono saat menggenggam squishy ada stimulasi pada saraf-saraf di tangan yang terhubung langsung dengan otak. Ketika seseorang menggenggam stres ball atau squishy dengan kuat, lalu melepaskannya kembali, pembuluh darah yang sebelumnya tegang karena dipengaruhi oleh kortisol (hormon stres) akan kembali longgar. Hal ini akan membuat suplai oksigen yang sebelumnya terhambat akibat sirkulasi darah yang tidak baik kembali terpenuhi.
2. Meningkatkan FokusDalam sebuah penelitian tahun 2006 menyebut siswa kelas enam yang diberi stress ball yang mirip squishy terbukti meningkat kemampuan menulis, perhatian, dan interaksinya dengan teman-temannya.
Roland Rotz, Ph.D., seorang psikolog menyebut tindakan berirama dan berulang-ulang seperti saat memainkan fidget spinner dan squshy bisa bertindak sebagai stimulus yang merangsang produksi dopamin di otak. Dopamin sendiri merupakan pengendali pusat penghargaan dan kesenangan di otak.
Kata Rotz, dengan menggunakan mainan semacam itu, saat siswa melakukan tugas yang tidak disukai, mereka dapat lebih fokus pada pekerjaannya karena otak siswa tersebut terus terlibat.
3. Memperkuat Koordinasi Motorik Halus"Dari manfaat fisik, dengan memijat squishy sebetulnya kita memperkuat koordinasi motorik halus terutama jari-jari dan telapak tangan," tutur psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, MPsi, dikutip dari detikHealth.
4. Meningkatkan Wawasan AnakKarena bentuk squishy yang aneka rupa, maka bisa membantu anak-anak memperluas wawasannya. Misalnya nih, dari squishy, anak bisa mengenal nama aneka buah dan sayur. Bahkan ada beberapa squishy yang bentuknya menyerupai binatang, sehingga bisa menjadi sarana belajar anak juga nih, Bun.
5. Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Sosial AnakDari berbagai squishy yang dimiliki, anak bisa meningkatkan kreativitasnya lho, Bun. Misalnya nih, anak bisa berkreasi menyusun toko dengan mengelompokkan sayur di bagian tertentu, buah di bagian yang lain, dan seterusnya.
Nah, saat anak main toko-tokoan atau jual-jualan, bisa meningkatkan kemampuan sosoal, karena di sini mensyaratkan interaksi dengan teman-temannya.
Kalau Bunda ingin membelikan squishy buat si kecil, pastikan memilih squishy dengan bahan cat yang aman dan tidak bersifat toksik. Ukuran dan tingkat elastisitas squishy juga perlu diperhatikan nih, Bun. Saat membeli squishy untuk anak berusia di bawah lima tahun, hindari yang ukurannya terlalu kecil, soalnya menimbulkan risiko tertelan.
Kita juga perlu mendampingi anak-anak dan memberi pengertian bahwa squishy bukan makanan meskipun ada yang aromanya enak seperti makanan. Selain itu kita juga perlu mengingatkan anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah bermain menggunakan squishy.
Nah, apakah squishy merupakan mainan favorit si kecil di rumah, Bun?
(Nurvita Indarini)