Jakarta -
Menjadi orang tua untuk pertama kalinya tentu nggak semudah yang disangka. Benar sih, rasanya bahagia luar biasa saat si kecil lahir. Tapi selanjutnya mengurus manusia kecil tidak selalu mudah.
Tips di bawah ini semoga bisa membantu orang tua baru yang merasa gugup dalam merawat bayinya di minggu-minggu pertama kelahiran bayinya.
1. Cari Bantuan Setelah Kelahiran
Saran untuk orang tua baru Foto: Dhani Irawan/detikcom |
Coba Bunda pertimbangkan meminta bantuan karena mengurus anak pertama bisa sangat sibuk karena belum terbiasa. Maklum, dulu kita hanya berdua dengan suami, tapi sekarang bertambah seorang bayi.
Bunda bisa menyewa baby sitter yang bisa membantu mengurus bayi. Atau bisa juga meminta bantuan pada keluarga. Demikian saran dari Elana Pearl Ben-Joseph, MD., dilansir kidshealth.org
Nggak cuma bantuan dalam merawat bayi, mungkin Bunda juga butuh bantuan seputar laktasi. Lagi-lagi karena menyusui sering kali nggak semudah yang kita bayangkan sebelumnya. Untuk mendapat bantuan seputar masalah laktasi, kita bisa minta bantuan ke konselor lantasi atau ke klinik laktasi.
2. Saat Merawat Bayi Baru Lahir
Saran untuk orang tua baru/ Foto: Dhani Irawan/detikcom |
Namanya juga orang tua baru, wajar banget kalau kita belum berpengalaman merawat bayi baru lahir. Nah, ada hal dasar yang perlu diperhatikan dan jadi kebiasaan saat merawat bayi baru lahir nih, Bun:
a. Cuci tangan (atau gunakan pembersih tangan) sebelum memegang bayi. Bayi baru lahir belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, jadi mereka rentan terhadap infeksi. Pastikan setiap orang yang menggendong atau memegang bayi Anda, tangannya bersih.
b. Hati-hati dengan kepala dan leher bayi. Jangan lupa letakkan kepala bayi di tangan saat Bunda menggendongnya. Juga topang kepalanya saat menggendong bayi dengan tegak atau saat meletakkan bayi ke tempat tidurnya.
c. Berhati-hatilah untuk tidak menggoncang bayi. Guncangan hebat bisa menyebabkan pendarahan di otak dan bahkan kematian. Jika ingin membangunkan bayi, jangan diguncang ya, Bun, sebagai gantinya kita bisa gelitik kaki atau pipinya dengan lembut.
d. Pastikan bayi terpasang dengan kencang di gendongan, stroller, kursi bayi, ataupun car seat. Batasi aktivitas apapun yang bisa jadi terlalu kasar.
e. Ingat bayi Bunda belum siap bermain 'kasar' seperti digoyang-goyang di lutut atau dilempar ke udara.
3. Teknik Bonding and Soothing
Saran untuk orang tua baru/ Foto: Dhani Irawan/detikcom |
Bonding mungkin menjadi salah satu aspek pengasuhan bayi yang paling menyenangkan. Kedekatan fisik juga bisa memunculkan hubungan emosional.
Bagi bayi, bonding berkontribusi pada pertumbuhan emosional mereka, yang juga mempengaruhi perkembangan seperti pertumbuhan fisik. Untuk itu kita bisa sering memeluk bayi dan membelai tubuhnya dengan lembut. Skin-to-skin dengan si kecil juga bisa kita lakukan.
Selain itu, beberapa jenis pijat bisa meningkatkan bonding dan membantu pertumbuhan serta perkembangan bayi. Tapi hati-hati Bun, bagaimanapun bayi tidak sekuat orang dewasa, jadi pijat bayi dengan lembut ya. Oh iya, untuk memijat bayi, kita bisa melakukan sendiri, nggak perlu meminta orang lain melakukannya.
Bayi biasanya juga menyukai suara vokal. Untuk itu, apabila si kecil sedang rewel, cobalah bernyanyi, membaca puisi, dan sajak anak-anak, atau membaca nyaring sambil menimang lembut si kecil.
Beberapa bayi juga sangat sensitif dengan sentuhan, cahaya, atau suara. Ada yang sampai mudah kaget dan menangis. Kalau seperti ini, Bunda bisa mencoba menjaga agar kebisingan dan cahaya pada tingkat rendah hingga sedang.
4. Bedong
Saran untuk orang tua baru/ Foto: Dhani Irawan/detikcom |
Selama beberapa minggu pertama, bayi kita bedong untuk membuatnya nyaman. Membedong nggak hanya menjaga bayi tetap hangat, tapi memberikan rasa aman dan nyaman pada sebagian besar bayi yang baru lahir. Bedong juga bisa membantu membatasi refleks mengejutkan, yang bisa membangunkan bayi.
Saat membedong, jangan terlalu ketat atau kencang ya, Bun. Ini penting agar pernapasan bayi nggak terganggu. Kalau pernah dengar bedong itu keharusan untuk meluruskan kaki bayi, jangan percaya ya, Bun. Soalnya kaki bayi yang baru lahir memang belum bisa lurus. Nah, setelah berusia dua tahun sebaiknya bayi nggak usah dibedong lagi.
5. Penggunaan Popok Bayi
Saran untuk orang tua baru/ Foto: thinkstock |
Popok kain ataupun popok sekali pakai, silakan dipilih berdasarkan kenyamanan Bunda. Apapun yang kita gunakan, si kecil akan mengotori popok sekitar 10 kali sehari, atau sekitar 70 kali seminggu.
Sebelum mengganti popok bayi, pastikan Bunda memiliki semua persediaan berada dalam jangkauan sehingga Bunda nggak perlu meninggalkan bayi tanpa pengawasan.
Setiap buang air besar atau jika popok basah, baringkan bayi di atas punggungnya dan lepaskan popok kotornya. Gunakan air, bola kapas, dan lap atau tisu untuk membersihkan area kelamin bayi dengan lembut.
Untuk bayi perempuan, bersihkan alat kelamin dari depan ke belakang untuk menghindari infeksi saluran kencing. Untuk mencegah atau menyembuhkan ruam, kita bisa mengoleskan salep.
Ruam popok itu hal yang biasa. Biasanya ruam berwarna merah dan bergelombang dan akan hilang dalam beberapa hari.
Untuk mencegah atau menyembuhkan ruam popok, coba tips berikut ini:
a. Ganti popok bayi sesering mungkin alias tidak menunggu sampai basah banget oleh air kencingnya. Sesegera mungkin kita ganti popok setelah bayi buang air besar.
b. Setelah membersihkan area dengan sabun dan air ringan atau lap, oleskan ruam popok atau krim. Krim dengan zinc oksida disarankan karena bisa diandalkan mengatasi kelembapan.
c. Biarkan bayi tak menggunakan diaper sementara waktu. Ini memberi kesempatan pada kulit untuk terkena udara.
d. Jika ruam popok berlanjut selama lebih dari 3 hari atau sepertinya semakin parah, hubungi dokter ya, Bun. Ini mungkin disebabkan oleh infeksi jamur yang memerlukan resep dokter.
Selain itu, selalu ingat untuk mencuci tangan setelah mengganti popok ya Bun.
(Nurvita Indarini)