Jakarta -
Kalau kita nggak kreatif, rasanya iri banget ya melihat orang-orang yang kaya akan
kreativitas. Nah, kreativitas itu nggak serta-merta ada begitu saja. Ibarat pisau, kreativitas perlu ditumbuhkan sejak dini.
Kata pakar perkembangan anak, usia 5-6 tahun itu usia emas dalam pengembangan
kreativitas anak. Tapi apa yang harus orang tua lakukan agar anak kreatif?
Sebanrnya banyak cara mengasah kreativitas anak, Bun. Salah satunya adalah dengan menciptakan lingkungan rumah yang mendukung kreativitas si kecil. Hal ini diperkuat pendapat Dr Reni Akbar Hawadi dalam bukunya 'Psikologi Perkembangan Anak, Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak', yang mengatakan kondisi rumah memang bisa memengaruhi perkembangan kreativitas anak.
Tika Bisono MPsiT.,Psi., seorang psikolog dan dosen di Universitas Mercubuana, juga mengatakan pentingnya mengasah kreativitas. Salah satu caranya adalah dengan tidak melewatkan satupun ide atau gagasan yang dilontarkan anak.
"Setiap anak menyampaikan idenya, kita tanya apa, kalau memang tidak sesuai bisa dibelokkan sedikit-sedikit," sebut Tika saat berbincang dengan detikHealth beberapa waktu lalu.
Beberapa kiat ini bisa kita praktikkan agar kreativitas anak terasah, seperti ditulis di buku 'Parents Guide Growing Up Usia 5-6 Tahun':
1. Sediakan Material KonstruktifBunda bisa menyediakan lilin-lilinan (plastisin), tanah liat yang bentuknya mudah diubah, krayon, dan kertas. Bahan-bahan tersebut sederhana, nggak terlalu banyak detail yang bisa menghambat kebebasan anak Bun.
Sebaiknya memberikan kertas polos, bukan buku mewarnai yang sudah ditetapkan gambarnya dan biarkan anak membuat gambarnya sendiri.
Biarkan anak bermain dan berkreasi bebas dengan bahan yang ada. Agar aman dan nyaman, sediakan juga ruang dan peralatan yang memadai.
Bunda bisa menunjukkan cara menggunakan peralatan dan bahan itu. Oya Bun, jangan lupa menyediakan spons atau lap agar anak bisa membersihkan sendiri tempat kerjanya. Cara ini bisa melatih anak untuk mandiri, bertanggung jawab, dan percaya diri.
Kalau anak sudah bosan, kita bisa memberikan potongan atau lembaran daun kering, bulu ayam, kulit kacang, atau karton. Biarkan anak membuat sesuatu dari benda tersebut. Menerima ide-idenya akan mendorong anak mencoba hal baru.
Sebaiknya nggak memilih mainan hanya karena tampilan yang bagus dan lucu. Lihatlah manfaatnya apa bisa mengembangkan motorik, menunjang keterampilan intelektual atau sosial anak ya, Bun.
 7 hal yang bisa tingkatkan kreativitas anak/ Foto: Thinkstock |
2. Menjawab Pertanyaan AnakKadang kalau lelah kita suka diam 'malas' menjawab pertanyaan anak. Apalagi kalau pertanyaannya itu lagi, itu lagi. Padahal anak penuh dengan rasa ingin tahu dan kaya ide. Jangan kaget kalau anak menanyakan hal yang aneh demi menjawab rasa ingin tahunya.
Misalnya saja mengapa langit warnanya biru atau mengapa pelangi warna-warni. Nah, bunda bisa menjawabnya dengan cara bijak, melalui bahasa yang sederhana.
Kalau Bunda nggak bisa jawab, katakan sebenarnya disertai alasannya. Ini bisa menunjukkan kalau orang tua tidak selalu tahu jawaban dari semua hal dan semua pertanyaan. Nah, selanjutnya ajak anak mencari jawabannya entah itu dari buku atau menanyakan ke ahlinya.
3. Merangsang ImajinasiImajinasi dan daya pikir anak perlu dirangsang agar berkembang. Caranya dengan mengajukan pertanyaan, misalnya apa yang terjadi kalau kamu bisa terbang, dan bagaimana rasanya jika nggak punya kaki.
Cara lain, kita bisa mengajak anak jalan keliling rumah. Selanjutnya kita menanyakan ke anak ketemu siapa saja, ada apa saja, dan melakukan apa saja. Kalau begini, imajinasi anak akan terus hidup.
4. Dorong Anak Bermain PeranAnak-anak berintelegensi tinggi suka mainan ini Bun. Misalnya biarkan si kecil jadi dokter dan bunda pasiennya saat main dokter-dokteran. Tentu saja untuk permainan ini perlu ada peralatan yang mendukung. Tapi nggak harus beli kok, Bun. Kita bisa pakai peralatan di rumah yang bentuknya mirip untuk dijadikan stetoskop, suntikan, dan sebagainya.
5. Beri Kesempatan Anak BersosialisasiIni penting agar anak bisa bermain dengan teman sebayanya Bun. Saat bermain, si kecil akan belajar keterampilan sosial seperti komunikasi, persahabatan, toleransi, penyesuaian diri, dan kerja sama. Ini sangat berguna untuk melatih kecerdasan emosi anak, Bun.
6. Puji Keberhasilan AnakSi kecil mungkin saja menggambar sesuatu yang nggak masuk akal. Tapi tetap berikan pujian karena ia sudah mencoba hal baru. Pujian yang diberikan tentunya dengan tulus dan sungguh-sungguh agar anak terdorong untuk membuat sebaik-baiknya.
7. Pahami Keterbatasan AnakBerikan kegiatan yang menantang ya, Bun, tapi sesuai kemampuannya. Kalau anak berhasil, itu bisa meningkatkan rasa percaya dirinya. Sebaliknya kalau permainannya sulit dan anak nggak mampu menyelesaikannya, bisa membuat anak down dan kehilangan rasa percaya diri.
(Nurvita Indarini)