Jakarta -
Saat
makan anak suka muntahin makanannya atau cuma diemut aja, habis itu makanannya dikeluarin lagi atau dilepeh. Duh yang begini nih sering bikin pusing.
"Anak tidak mau makan pasti ada sebabnya. Coba pergi ke dokter dan jangan langsung kasih vitamin, coba tanya anak mau makan apa," papar dr Damayanti Rusli S, SpA(K) PhD.
Menurut dr Damayanti, ketika anak berusia 6 bulan coba cek MPASI mereka dan telisik lagi gimana makanannya. Karena kadang, anak ada yang tahu rasa makanan lho. Alhasil, ketika mereka diberi makanan yang rasanya hambar nggak mau makan deh.
Dalam acara 'Peringatan Hari Gizi Nasional 2018, Stunting dan Gizi Buruk Tantangan Mewujudkan Indonesia Emas 2045' di Kantor Kemendikbud, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Selasa (23/1/2018), dr Damayanti menjelaskan anak sudah dapat merasakan rasa sejak mereka dalam kandungan. Tahu nggak, Bun? Air ketuban ibu saja sudah ada rasanya lho bagi janin.
"Ketika ibu makan berbagai macam jenis makanan, anak dalam kandungan sudah bisa merasakan rasanya. Maka nggak heran ketika ia lahir dan sudah masuk usia MPASI lalu makanan hambar jelas mereka nggak mau makan, ya sudah akhirnya nyusu aja," tutur dokter yang merupakan anggota UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik PP IDAI ini.
Artinya, ketika memberi
makanan ke anak, kita cicipi juga, Bun, enak atau nggak. Yuk kita rasakan dulu sebelum kasih ke anak, dengan begitu kita bisa menilai sendiri kenapa anak susah makan.
"Karena bayi merasa makanan nggak enak ya sudah nyusu ASI aja karena apa yang ibu makan juga berpengaruh ke rasa ASI, nah itu yang bikin berat badan turun," papar dr Damayanti.
Apalagi di Indonesia, aneka bumbu alami banyak digunakan dalam masakan. Selama nggak berlebihan, boleh-boleh aja kok kita kasih anak makanan yang kita buat sendiri di rumah dengan bumbu yang beraneka ragam.
"Tiap anak itu beda-beda. Nah orang tua coba cek dan lihat keadaan anaknya, buat masakan dengan berbagai rasa," tutur dr Damayanti.
Pesan dr Damayanti ketika anak nggak mau makan jangan langsung dikasih vitamin atau lainnya ya, Bun, karena belum tentu kandungannya sama seperti makanan asli. "Sumber
makanan yang baik adalah tinggi protein hewani, ini juga bisa nambahin tinggi badan anak. Sederhananya lihat aja di sekeliling kita nggak perlu impor," papar dr Damayanti.
Jadi, Bunda, kalau kata dr Damayanti percaya deh anak bisa makan dengan gizi yang cukup sambil didoakan dengan kasih sayang. Terus yang perlu diingat, tercukupinya gizi anak bukan tanggung jawab seseorang tapi tanggung jawab kita semua. Jadi, yuk sama-sama mulai perhatikan asupan anak, apakah sudah memenuhi kebutuhan gizinya atau belum.
(rdn)