Jakarta -
Si kecil sih pinter banget
makan buah. Buah apapun dilahapnya. Tapi giliran dikasih sayur, ya ampun langsung deh melancarkan gerakan tutup mulut. Padahal bunda kan ingin kamu lebih sehat, Nak. Apa perlu dipaksa ya?
Menurut Prof dr Dodik Briawan MCN, anak jangan coba-coba dipaksa untuk makan makanan yang ia kurang sukai ya, Bun. Apalagi untuk anak sekarang yang kata Prof Dodik anak 'jaman now' udah pasti mereka nggak bisa banget dipaksa.
"Memang sang ibulah yang harus kreatif menyajikan bagaimana makanan tersebut menarik bagi si anak. Karena kalau anak mulai tertarik dengan makanan pasti dia mau makan, tapi kalau dipaksa atau dikerasin yang ada anak malah trauma," papar Prof Dodik di sela-sela Peringatan Hari Gizi Nasional 2018, Stunting dan Gizi Buruk Tantangan Mewujudkan Indonesia Emas 2045' di Kantor Kemendikbud, Jl Jend Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Nggak sedikit lho, Bun, anak yang menjadi trauma ketika dipaksa atau dikerasin saat dia nggak mau
makan. Bahkan, Prof Dodik mengaku punya pengalaman yang kurang mengenakkan soal dipaksa makan.
"Saya termasuk yang agak trauma sama pisang, karena waktu kecil kalau sakit saya disuruh makan pisang terus jadi ya itu sebabnya nggak suka makan pisang," ungkap pengajar dan peneliti Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB ini.
Jadi Prof Dodik berpesan buat orang tua hindari memaksa anak dalam urusan makan. Biarkan mereka enjoy dengan apa yang mereka makan.
"Pesan gizi seimbang yaitu nikmati makanan adalah point pentingnya. Jadi makan itu bagian dari pleasure sehingga anak harus menikmati benar apa yang mereka makan," ungkap Prof Dodik.
Karena itu, diharapkan agar para ibu juga lebih berjuang dan kreatif dalam memberi
makan anak. Ya memang nggak mudah, tapi demi di kecil apapun akan kita lakukan kan, Bun.
Makanan baik yang disiapkan oleh ibu diharapkan selain dapat mencukupi gizi si kecil dalam tumbuh kembangnya juga bisa memberi dampak baik secara emosional. Salah satunya proses makan nggak jadi hal yang traumatis bagi anak.
(rdn)