Kuala Lumpur, Malaysia -
Anak mana yang nggak sedih ketika melihat
ayahnya terbaring tak berdaya dalam kondisi koma. Nah, seorang anak di Kuala Lumpur setiap hari selama tiga tahun 'mengazani' ayahnya, Bun. Dengan harapan sang ayah bisa bangun dari tidur panjangnya.
Dilaporkan Harian Metro Malaysia, sang ayah dalam kondisi koma karena kecelakaan lalu lintas. Adalah bocah bernama Raden Nabil Zakiyudin R Zakariya yang berusia 11 tahun. Nabil sering mengumandangkan azan di samping ayahnya yang sedang berbaring dengan harapan ayahnya, R Zakariya Abdul Hamid yang berusia 51 tahun, dapat bangun dan sehat seperti sedia kala.
Ayah Nabil diketahui mengalami kecelakaan lalu lintas fatal yang mengakibatkan patah tulang, pendarahan di kepala, dan retak di tulang rusuk. Bahkan, beberapa rusuknya juga ada yang sampai menusuk paru-parunya. Menurut kakak Nabil, Raden Muhamad Nafis Zaki, tiap hari keluarga mesti memantau kondisi sang ayah karena tube yang terpasang di leher ayahnya nggak boleh tercabut.
Dilansir Harian Metro Malaysia, Nabil menganggap mengazani ayahnya hanya upaya kecil yang bisa dilakukan demi kesembuhan sang ayah. Kata Nabil, apa yang dia lakukan nggak seberapa dibanding pengorbanan sang ayah yang sudah membesarkannya hingga saat ini.
Rutinitas mengazani sang ayah Nabil lakukan setiap pulang sekolah dengan harapan agar ayahnya bisa bangun dan bisa menemaninya lagi ke masjid di depan rumahnya. "Saya tidak akan berhenti salat dan membaca Alquran untuk menyembuhkan ayah saya," kata Nabil dikutip dari The Malay Mail Online.
 Nabil ketika megumandangkan azan di samping ayahnya. Foto: Facebook/Fathullah Azam |
Nabil sendiri memang udah sering mengumandangkan azan, Bun. Siswa Sekolah Dasar Ilmi, Taman Rasmi Jaya ini bahkan telah memenangkan juara ketiga kompetisi azan yang diselenggarakan oleh Masjid Jami'il di Kampung Melayu Ampang.
"Sebelum salat di masjid, saya akan berlatih azan di depan
ayah dengan berbagai taranum (lagu) sebelum memulainya di masjid," papar Nabil.
Nabil bercerita, walaupun ayahnya tidak bisa berbicara dan bergerak tapi ia dapat merasakan gerakan mata ayahnya seakan mengerti bahwa Nabil sedang mengumandangkan azan untuk memanggil semua umat untuk salat. Nabil berharap, lantunan azan dan ayat suci dapat menenangkan jiwa dan jadi terapi spiritual agar ayahnya segera sembuh.
"Saya ingin ayah cepat sembuh dan menemani saya ke masjid setiap hari seperti sebelumnya. Saya rindu untuk berdoa bersama ayah saya," ungkap Nabil.
Harapan Nabil sekarang adalah agar sang ayah pulih dan bisa menjalani kehidupan normal kembali. Dia juga berharap agar masyarakat turut mendoakan ayahnya agar lekas sembuh. Bahkan Nabil berharap ayahnya sehat selalu dan bisa melihatnya jadi pendakwah suatu saat nanti. Ya, karena Nabil bercita-cita jadi pendakwah, Bun.
"Dulu ketika saya pergi ke masjid bersama
ayah setiap waktu salat, ayah berpesan agar salat di masjid karena Allah SWT menggandakan 70 kali pahala dibanding yang salat sendirian," papar Nabil.
Nabil, apa yang kamu lakukan patut diacungi jempol, Nak. Semoga ayah lekas sembuh ya dan jangan menyerah untuk terus berdoa dan berusaha.
(rdn/rdn)