HaiBunda

PARENTING

Hmm, Kok si Kecil Senang Bercermin Ya?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Kamis, 01 Feb 2018 12:02 WIB
Hmm, Kok si Kecil Senang Bercermin Ya? / Foto: thinkstock
Jakarta - Anak sehari-hari main seperti biasa. Tapi, tiba-tiba dia jadi senang bercermin? Hmm, jangan khawatir dulu, Bun. Nggak masalah kok kalau anak lagi senang bercermin.

Kata psikolog klinis dan founder The Positivity Institute, Dr Suzy Green, sebetulnya melihat anak lagi bercermin dengan aneka tingkahnya yang lucu bisa jadi sesuatu yang menyenangkan buat orang tua lho. Meskipun kegiatanya tampak remeh ya, Bun.

Tapi di balik aktivitas itu sebetulnya ada permainan nggak terstruktur yang dimainkan anak. Permainan nggak terstruktur adalah permainan yang dilakukan tanpa sengaja dan nggak ada objek yang dimainkan tapi bermanfaat buat meredakan stres anak. Hal terpenting, kita juga bisa bonding sama anak.




"Bercermin juga bisa membangun self awareness anak. Bahkan beberapa penelitian menyebut bercermin bisa membangun kemampuan membaca dan motorik anak," kata Suzy dikutip dari Essential Baby.

Coba deh, Bun, pas anak main cermin kita tempelkan sesuatu yang aman dan mudah hilang misalnya bedak di wajah anak tanpa sepengetahuannya. Kalau anak ngeh dan merespons misalnya menghapus bedak itu berarti anak udah mulai punya self awareness nih. Selain itu, jadi kegiatan yang mengasyikkan ketika kita main cermin bareng anak.

"Nggak perlu yang sulit. Coba main bercermin dengan memasang wajah jelek bersama anak. Itu menyenangkan sekali dan bisa jadi ajang bonding kita dengan anak. Permainan yang lainnya, kita bisa melakukan gerakan di depan cermin bareng anak atau saling mencocokkan outfit yang kita pakai," kata Suzy.

Kata psikolog anak Anastasia Satriyo atau Anas, bercermin bisa mengaktifkan saraf di otak yang disebut mirror neurons. Nah, mirror neuron di otak yang bikin kita bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain, Bun. Dengan begitu bisa muncul empati pada anak.



Anas yang praktik di Tiga Generasi ini menambahkan mirroring diperlukan anak untuk belajar emosi. Kalau Bunda mau melakukan mirroring sama anak 1 tahun untuk mengajarkan anak mengungkapkan apa yang dia rasa. Nah, saat umur anak sudah lebih besar, lewat mirroring bunda sama ayah juga bisa mengenalkan emosi ke anak yang lebih kompleks.

"Selain mengajarkan emosi ke anak, mirroring atau bercermin juga berperan untuk pengenalan diri bayi karena mereka bisa tahu apa sih yang dirasa saat itu. Mirroring juga bisa meningkatkan kemampuan sosial anak dalam berinteraksi sama orang lain, juga berempati," kata Anas. (rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Artis Ternama dan Berprestasi Lulusan Universitas Indonesia, Ini Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

7 Nama Bayi Laki-Laki Bermakna Anak Kedua, Unik dan Mudah Diingat

Nama Bayi Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

Marissa Anita Akui Tak Tertarik IVF, Ingin Menikmati Proses Dapatkan Kehamilan secara Alami

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Apakah Ibu Hamil Boleh Kerja Sif Malam? Ketahui Jenis Pekerjaan yang Berisiko

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Peneliti Ungkap 2 Minuman yang Bikin Seseorang Panjang Umur hingga Seabad

Mom's Life Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Artis Ternama dan Berprestasi Lulusan Universitas Indonesia, Ini Potretnya

7 Nama Bayi Laki-Laki Bermakna Anak Kedua, Unik dan Mudah Diingat

Apakah Ibu Hamil Boleh Kerja Sif Malam? Ketahui Jenis Pekerjaan yang Berisiko

Cerita Wang Ning Jadi Miliarder Termuda China, Boneka Labubu Bawa Kekayaan Melebihi Jack Ma

10 Lagu untuk Anak Perempuan Tersayang dari Indonesia hingga Musisi Barat

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK