Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bermula dari Tokso, Anak 2,5 Tahun Ini Masih Seperti Bayi

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Senin, 05 Feb 2018 19:04 WIB

Di usianya yang 2,5 tahun, bocah ini belum bisa berjalan. Semua bermula dari tokso...
Bermula dari Tokso, Anak 2,5 Tahun Ini Masih Seperti Bayi/ Foto: Instagram @ifasandi
Jakarta - Siang itu Jakarta diguyur hujan, tepat ketika saya sampai di rumah kontrakan yang begitu sederhana. Di rumah itulah, balita bernama Itmam tinggal bersama orang tuanya. Saat saya datang, Itmam tergolek di atas kasur, dengan selang NGT yang terpasang di hidungnya.

Di usia 2,5 tahun, Itmam belum bisa berjalan dan berlari-lari. Bahkan untuk duduk saja, Itmam belum bisa. Komunikasi dilakukan hanya melalui suara tangisan dan rengekan. "Ya, masih seperti bayi, Bun," ujar sang ibunda, Ifayuni Risdiana.

Kata Ifa, panggilan akrabnya, saat lahir Itmam memiliki sejumlah kondisi medis seperti tetralogy of fallot (TOF) yang merupakan komplikasi kelainan jantung bawaan yang khas, hidronefrosis atau pembengkakan ginjal sebelah kanan, dan atrofi papil di mana saraf optikus di mata mengalami kerusakan.

Selain itu, Itmam juga mengalami cerebral palsy, global developmental delay (GDD) yang membuatnya mengalami keterlambatan sensorik, motorik, maupun intelektual. Itmam juga mengalami mikrosefali sehingga kepalanya kecil dan nggak sepenuhnya berkembang, serta terkena infeksi cytomegalovirus (CMV).

Ifa menuturkan Itmam lahir di usia kehamilan 40 minggu. Saat lahir, Itmam tidak menangis. Badannya biru. Meski sudah ditepuk-tepuk beberapa kali, tangisannya tidak kunjung terdengar. Setelah diberi oksigen, barulah Itmam membuka mata.



Setelah dibawa pulang ke rumah, ternyata Itmam lebih banyak tidur sehingga menyusunya kurang. Sempat dibawa ke puskesmas, akhirnya Itmam dinawa ke rumah sakit dengan sepeda motor. Di situlah baru ketahuan Itmam memiliki penyakit jantung bawaan.

Setelah berusia setahun, dari Bumiayu, Itmam dibawa ke Jakarta. Kebetulan ayah Itmam bekerja sebagai cleaning service di daerah Jakarta Selatan. Kebetulan Itmam sudah memiliki kartu BPJS juga, sehingga Ifa berharap bisa mendapat penanganan yang lebih komprehensif.

"Dicek di RSCM, dari neurologi diperiksa. Lalu matanya juga diperiksa, itu kan bola matanya muter-muter, ternyata karena papilatrofi. Itmam tidak bisa melihat. Paling kalau ada cahaya, dia merasa terang, tapi dia nggak bisa melihat," tutur Ifa.

Bermula dari Tokso, Anak 2,5 Tahun Ini Masih Seperti Bayi/Bermula dari Tokso, Anak 2,5 Tahun Ini Masih Seperti Bayi/ Foto: Instagram @ifasandi


Dari pemeriksaan, kondisi-kondisi yang dialami Itmam ditengarai karena toksoplasma yang menjangkit sang ibu pada saat hamil. Apalagi, sebelumnya, Ifa pernah melahirkan bayi prematur yang usianya nggak panjang, hanya enam bulan.

"Kakaknya Itmam dulu lahir saat usia kandungan masuk delapan bulan. Tapi kecil banget, nggak tambah-tambah berat badannya. Lalu kena ISPA, nggak ada di umur enam bulan," kenang Ifa.

Sayangnya saat itu nggak ada pemeriksaan lebih lanjut, sehingga Ifa nggak tahu apakah ada peran toksoplasma di balik peristiwa itu. Namun kini Ifa jadi paham, bahwa toksoplasma pada ibu hamil nggak bisa dianggap sepele.

"Cuma kecil ya, virus, tapi dampaknya nggak main-main. Huuh," imbuhnya gemas.


Dikutip dari CNN, jika ibu terinfeksi toksoplasma, dalam 20-50 persen kasus, janinnya juga terinfeksi. Nah, bila ibu hamil terinfeksi toksoplasma di trimester pertama, maka janinnya berisiko mengalami mikrosefali maupun cacat lahir lainnya. Dr drh Mufasirin, M.Si., dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga menjelaskan toksoplasma biasanya menyerang bagian tubuh di mana protozoa ini 'tinggal'. Ironisnya, Bun, ketika akhirnya mengakibatkan suatu infeksi atau penyakit, toksoplasma ini juga tidak memicu munculnya gejala klinis yang khas.

Akhir tahun lalu, Itmam menjalani koreksi total untuk jantungnya. Selanjutnya, ada sejumlah prosedur untuk mengejar keterlambatan perkembangan Itmam.

Saat ini, Ifa harus bolak-balik ke RSCM untuk kontrol kondisi Itmam. Semua pengobatan memang ter-cover BPJS. Hanya saja untuk bolak-balik ke RSCM butuh biaya yang nggak murah.

Ifa juga harus menggendong Itmam yang saat ini beratnya 13,5 kg. Lumayan berat tentu saja, apalagi Ifa harus melewati gang kecil di rumahnya untuk sampai ke jalan raya. Untunglah ada stroller yang sedikit meringankan bebannya saat sudah tiba di RSCM.

Jika Bunda ingin tahu update perkembangan Itmam bisa mengecek di Instagram @ifasandi. Jika hendak berdiskusi atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun langsung saja berkomunikasi via whatsapp ke Bunda Ifa di nomor 082242583175. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda