Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Kenali Penyebab Kepala Bayi Panas Tapi Tidak Demam

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 18 May 2021 15:08 WIB

Newborn cold. Mother holding thermometer and touching forehead of her sick baby, measuring temperature, panorama
Bunda, Kenali Penyebab Kepala Bayi Panas Tapi Tidak Demam/ Foto: iStock
Jakarta -

Bayi rentan terserang sakit dan penyakit dari infeksi, Bunda. Tak hanya itu, suhu tubuh bayi cenderung mudah naik saat dia tidak enak badan atau sakit.

Suhu normal pada bayi berada di antara 36,5 hingga 37,5 derajat Celcius. Saat dia kepanasan atau suhu tubuhnya naik, bayi bisa menjadi rentan terkena sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak.

"Hal ini dapat terjadi karena sistem termoregulasi bayi atau bagian tubuh yang mengatur suhu tubuhnya belum berkembang," kata dokter anak, Dr. Sameer Awadhiya, mengutip Parenting Firstcry.

Suhu tubuh yang naik, belum tentu dikategorikan demam. Bisa saja hanya kepala bayi panas, Bunda.

Terkadang suhu tubuh bayi sebenarnya normal. Kita mungkin merasa kepala bayi panas karena tangan dingin saat menyentuh dahinya.

Suhu tubuh bayi juga bisanya berfluktuasi pada waktu sore atau malam hari. Hal ini menyebabkan kepala bayi terasa lebih hangat, padahal sebenarnya dia tidak demam atau sakit.

Untuk membedakan kepala bayi panas dan demam, Bunda dapat membuat catatan tentang suhu tubuhnya. Jika suhu tubuh konsisten tanpa ada masalah perilaku dan makan, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan ya.

Sementara itu, untuk mencegah hal serius terjadi, sebaiknya jangan membedong bayi saat berada di dalam ruangan. Pastikan juga suhu ruangan nyaman atau tidak lebih dari 25 derajat Celcius. Bunda dapat menggunakan selimut tipis untuk menjaga bayi tetap hangat dan menggosok perutnya agar dia rileks.

Saat kepala bayi terasa panas, periksa tangan, kaki, dan lehernya. Jika tangan dan kaki dingin, serta leher berkeringat, maka Bunda perlu melonggarkan sedikit baju bayi.

Anak sakit demamAnak sakit demam/ Foto: iStock

Penyebab kepala bayi panas

Kepala bayi panas dapat dialami setiap bayi, Bunda. Dilansir berbagai sumber, berikut 3 penyebab umum kepala bayi panas tapi tidak demam:

1. Tumbuh gigi

Tumbuh gigi bisa menyebabkan kepala bayi panas tapi tidak demam. Gigi pertama bayi bisa tumbuh antara usia 3 hingga 15 bulan.

Beberapa ahli percaya bahwa tumbuh gigi bisa menyebabkan gejala pada kebanyakan bayi, Bunda. Salah satunya kepala menjadi panas tapi tidak demam.

"Tumbuh gigi tidak menyebabkan demam. Memang benar bila peradangan di gusi yang berhubungan dengan tumbuh gigi bisa menyebabkan suhu tubuh meningkat, tetapi lonjakan suhu ini tidak tinggi untuk dikatakan sebagai demam," kata dokter anak, Vincent Iannelli, MD, dilansir Very Well Family.

Jika kepala bayi panas hingga berkeringat, maka Bunda dapat memberikannya teether bayi. Namun, bila kondisi tidak membaik dan menjadi demam, sebaiknya segera ke dokter.

2. Terlalu aktif

Bayi yang aktif bergerak cenderung mudah bosan dan sering berpindah-pindah tempat. Mereka juga sering bersemangat tanpa alasan yang jelas, Bunda.

Gerakan aktif bayi bisa mengarah pada kondisi kepala panas tapi bukan demam. Hal ini disebabkan karena bergerak bisa meningkatkan sirkulasi darah ke kepala, sehingga suhu tubuh meningkat.

Untuk mengatasinya, Bunda dapat menenangkan bayi dengan membuatnya rileks. Coba nyanyikan lagu atau membelai kepalanya agar si Kecil tertidur. Cara ini bisa mendinginkan tubuh bayi dan membuatnya tidur nyenyak.

3. Mengenakan pakaian tebal

Kepala bayi dapat menjadi panas saat dia mengenakan pakaian tebal yang hangat. Misalnya, pakaian sweeter atau jaket tebal.

Pakaian jenis ini seperti perangkap panas yang membuat tubuh lebih hangat. Suhu tubuh si Kecil bisa naik dan menyebabkan kepalanya panas tanpa demam.

Untuk mengatasinya, Bunda bisa mengganti pakaian dengan baju berbahan katun yang lembut. Hindari penggunaan kain dengan lapisan berbahan plastik atau tebal.

4. Penyebab lain

Selain ketiga hal di atas, kepala bayi bisa panas karena suhu ruangan atau terpapar sinar matahari terlalu lama, Bunda. Memindahkan si Kecil dari ruangan AC ke lingkungan yang panas juga bisa menyebabkan kondisi ini.

Penyebab lainnya adalah posisi tidur bayi yang salah. Membiarkan si Kecil tidur dengan posisi yang salah dalam waktu lama bisa membuat kepalanya panas. Hal ini disebabkan meningkatnya sirkulasi darah ke kepala karena posisi tersebut.

Kapan harus ke dokter?

Kepala panas pada bayi memang tidak perlu dikhawatirkan bisa terjadi secara konstan. Namun, kondisi ini juga tidak boleh disepelekan ya, Bunda.

Kita perlu membawa si Kecil ke dokter bila mengalami kondisi:

1. Bayi tampak kesakitan, cemas, atau tidak nyaman meski telah dilakukan tindakan pendinginan.

2. Bayi tampak dehidrasi meski cukup diberikan cairan. Bila dia sampai mengalami muntah-muntah hingga diare, ini bisa menjadi pertanda bahaya dan harus segera ke dokter.

3. Bayi mengalami demam yang tidak kunjung turun atau menunjukkan gejala sakit lainnya.

"Penting untuk memerhatikan bahwa setiap bayi berbeda dan gejala seperti kepala panas dapat muncul dalam beberapa kasus meski sebenarnya tidak ada demam," ujar Awadhiya.

Kepala bayi panas namun tidak sakit dapat terjadi secara normal sebagai bagian dari pengembangan sistem termoregulasi. Namun, Bunda perlu hati-hati bila merasa ada yang tidak beres dengan si Kecil ya.

Simak juga cara tepat tangani anak demam, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda