Jakarta -
Kebetulan di keluarga ada riwayat penyakit jantung bawaan alias PJB. Kalau seperti itu, seberapa besar risiko anak kena PJB?
Dr dr Rubiana Sukardi, SpA(K) atau dr Rubi menjelaskan 2 hingga 5 persen risiko berulang bila anak sebelumnya terkena PJB. Bila dua anak sebelumnya memiliki PJB, risiko terjadinya PJB pada anak berikutnya 5 hingga 10 persen.
"Bila ibu memiliki PJB, risiko anaknya kena PJB adalah 7 persen dan bila ayah memiliki PJB risiko anaknya kena PJB sebesar 1,5 hingga 3 persen," papar dr Rubi dalam acara 'The Day I Became a Heart Parent' di Warunk Upnormal, Tebet, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Kalau bicara pertumbuhan bayi, kata dr Rubi, pada bayi normal, usia 4- 5 bulan berat badannya umumnya naik dua kali dari berat badan lahir. Sedangkan pada bayi dengan PJB, berat badannya naik lebih lambat sekitar 230-450 gram per bulan .
"Pertumbuhan juga dipengaruhi faktor genetik dan trisomi 21 (Down Syndrome) sehingga memiliki kurva pertumbuhan yang berbeda," papar dr Rubi.
Penyebab utama lambatnya kenaikan BB bukan hanya karena asupan bayi yang kurang melainkan karena kebutuhan kalori yang meningkat, Bun. Menurut dr Rubi, vaksin pada anak PJB juga penting lho. Lalu apakah ada perbedaan jadwal pemberian vaksinasi pada anak PJB?
"Jika PJB kompleks, PJB dengan gagal jantung, anak sangat sianosis dan anak yang menunggu jadwal operasi. Ada baiknya diskusi terlebih dahulu dengan dokter jantung anak sebelum pemberian vaksin," ungkap dr Rubi.
Sedangkan pemberian vaksinasi berikutnya adalah 1 bulan pasca operasi. Pemeriksaan (check up) juga harus secara reguler, tidak perlu antibiotik untuk mencegah infeksi bila tidak ada indikasi kecuali pada heterotaxy dan sindroma DiGeorge.
Untuk mencegah infeksi, dokter yang berpraktik di RSCM ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan, mencukupi kebutuhan nutrisi anak, sebisa mungkin hindari keramaian dan lakukan imunisasi sesuai jadwal.
(rdn)