Jakarta -
Sering kali kita merasa
car seat kurang penting digunakan si kecil untuk keamanan berkendara ya, Bun. Nah, dalam penggunaan car seat ini sering kali ada pendapat salah yang menyertainya.
Nah, bagi Ayah dan Bunda yang ragu-ragu untuk menggunakan car seat saat berkendara bareng si kecil, ada baiknya menyimak bersama fakta-fakta seputar car seat berikut ini, seperti dirangkum HaiBunda dari penjelasan komunitas Safe Kids Indonesia.
1. Anak Terhambat Tumbuh KembangnyaMungkin karena secara visual kita juga dipengaruhi oleh konsep saat melihat anak kita 'diikat' dengan strap dari car seat bikin anak nggak nyaman, jadi identik dengan tumbuh kembang yang bisa terhambat.
"Jadi di pikiran kita tertanam dengan melihat anak yang diikat dengan banyak strap di car seat bikin tumbuh kembangnya terhambat. Padahal nggak ada hubungannya," kata Wahyu Minarto, Founder Komunitas Safe Kids Indonesia dalam acara 'Carseat Chat' di Routine Coffee & Eatery, Bintaro, beberapa waktu lalu.
2. Anak Tidak Bisa Lihat ke DepanMenurut pria yang akrab disapa Paman Billie ini, sebelumnya kita harus mengedukasi dulu nih diri kita mengenai car seat. Anak yang berusia belum 2 tahun masih harus pakai car seat berjenis rear facing atau yang menghadap jok mobil karena sebenarnya itulah justru yang paling aman.
"Batas anak pakai car seat yang berjenis rear facing adalah 4 tahun atau ketika anak kakinya sudah tertekuk, baru deh pakai car seat yang menghadap depan," terangnya.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan rear facing hingga anak berusia 2 tahun atau hingga mereka mencapai tinggi dan berat standarnya.
Selain itu benefitnya pakai car seat yang rare facing, jika si ibu duduk di belakang, ibu dan anak bisa lebih banyak saling melihat dan melakukan bonding.
3. Bikin Jauh dari Anak
Orang tua merasa kasihan karena anak jauh dari pangkuan orang tua/ Foto: Paultan |
Banyak orang tua yang masih merasa ketika anak pakai
car seat akan nggak nyaman. Orang tua juga sering merasa kasihan anak sendirian. Padahal kalau anak terbiasa duduk di car seat sejak awal mereka justru akan lebih nyaman dan orang tua bebas beraktivitas.
Jika anak tertidur dalam pangkuan orang tua di mobil, lalu terjadi rem mendadak dan orang tua juga tertidur, secara refleks kesadaran kita menurun. Akibatnya anak bisa terlepas atau terlempar lho dari pelukan kita. Nah, itu yang lebih berbahaya.
4. Bikin Anak Rewel atau NangisFaktanya, menurut Paman Billie bukan car seat-nya yang bikin anak nggak nyaman tapi dari awal anak memang sudah dalam keadaan nggak nyaman misal, anak lapar, buang air dan secara fisik sudah sakit.
"Harus terapkan kenyang, senang, tenang ke anak sebelum menaikkan mereka ke car seat. Ketika anak kenyang, maka ia akan senang dan tenang dalam car seat-nya," sambung Paman Billie.
Paman Billie menyarankan jika anak nangis, maka teruskan dulu pakai car seat-nya sekalipun mereka nangis atau rewel. Ini karena orang tua yang memegang kontrol dan dalam menegakkan aturan perlu konsitensi.
5. Bukan Bayi Lagi, Nggak Usah Pakai Car Seat Banyak orang tua yang terpaku bahwa car seat hanyalah untuk bayi. Pandangan ini muncul karena bayi belum bisa duduk sendiri sehingga butuh car seat. Nah, ketika mereka sudah besar, maka nggak perlu lagi pakai car seat. Bun, padahal konsep tersebut salah.
Sampai anak besar sekalipun, hingga mereka usia 9 tahun, mereka harus pakai car seat.
"Kalau anaknya sudah tinggi dan udah mencukupi pakai seat belt baru lepas car seat. Namun itu pun anak dengan seat belt juga masih harus duduk di belakang," imbuh Paman Billie.
6. Perjalan Dekat Nggak Perlu Seat Belt
Merasa rumah dekat nggak perlu car seat. Foto: Thinkstock |
Ini pendapat salah, Bun. Pakai car seat memang lumayan makan waktu dan energi. Namun, jauh atau dekat yang namanya bahaya nggak ada yang tahu lho, Bun. Kadang kecelakaan bisa terjadi di dekat rumah.
"Karena merasa udah mau sampai rumah, awareness kita turun. Jadi mau dekat atau sebentar harus pakai car seat," saran Paman Billie.
7. Car Seat Bikin Sempit Car seat nggak serta-merta bikin mobil sempit kok, Bun. Ini hanyalah permasalah dari segi spesifikasi mobil dan kultur aja. Kalau kita tahu spesifikasi mobil dan jenis car seat-nya, akan lebih mudah buat kita memasang car seat.
8. Memasang Car Seat Sulit dan RibetAlasan orang tua enggan menggunakan
car seat untuk anaknya adalah karena sulit dan ribet. Sebenarnya ini pembenaran kita saja, Bun. Padahal kalau sudah terbiasa, yang sulit akan terasa mudah.
9. MahalHarga car seat tidak murah dan relatif merogoh kocek. Namun kita bisa kok mensiasatinya.
Jika Bunda baru berkeluarga lalu diketahui sudah hamil, pasti kita punya list membeli yang namanya perlengkapan bayi dong. Nah, car seat bisa dimasukkan di dalam list tersebut. Atau ketika kita tahu mau punya bayi, kita bisa nabung dulu hingga nanti minimal bayi mau lahir sudah bisa kita beli.
Sewa juga bisa lho, Bun. Sekarang kesadaran akan pakai car seat sudah banyak di masyarakat. Jika kita lagi ngumpulin uang, sementara kita bisa sewa dulu yang harian.
10. Anak Pasti Menolak Pakai Car SeatKetika anak sudah berusia 2 tahun ke atas dan mampu mengemukakan pendapatnya, mungkin ada 'pendahuluan' bahwa si anak tersebut memang sudah tidak nyaman sebelum ia naik ke car seat-nya. Orang tua harus punya otoritas atau kewenangan untuk bisa membuat anak pakai car seat karena kita yang tahu yang terbaik untuk anak bukan?
"Sama halnya dengan analogi anak nggak mau makan, nggak mungkin kita biarin anak nggak mau makan kan? Begitu juga ketika mereka menolak untuk pakai car seat," lanjut Paman Billie.
(Nurvita Indarini)