Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips Ini Berguna Bagi si Kecil yang Sering Lupa Kerjakan PR

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 16 Mar 2018 09:05 WIB

[Si kecil sering lupa mengerjakan PR, Bun? Mungkin tips ini bisa membantu.
Tips Ini Berguna Bagi si Kecil yang Sering Lupa Kerjakan PR/ Foto: thinksctock
Jakarta - Pekerjaan rumah alias PR lumrah didapat anak-anak sekolah ya, Bun. Nah, masalahnya nggak semua anak ingat kalau punya PR. Alhasil lupa mengerjakan atau mengerjakan di waktu yang mepet dengan berangkat sekolah.

Saya sendiri masih suka cerewet menanyakan pada anak saya yang kelas 3 SD, ada PR atau nggak. Kalau sudah ditanya baru bilang, "Oh iya ada PR". Paling kesel kalau PR-nya buat besok dan anak saya belum mengerjakan satu pun. Ampun...

Sebenarnya di sekolahnya diberikan buku penghubung dan jika ada PR biasanya dicatat, tapi nggak selalu juga diinformasikan sih Bun. Terkadang ada PR tapi nggak ada catatan dari gurunya. Mungkin bu guru lupa.

Psikolog klinis anak, Vera Itabiliana, Psi, mengatakan PR pada dasarnya memang memberikan beberapa manfaat bagi kegiatan anak. Antara lain memberi kesempatan anak untuk mengulang pelajaran, serta membuat jam belajar anak menjadi teratur.



"Tapi satu hal yang mendasar adalah bahwa PR tidak boleh sampai membebani anak," ujar Vera kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

Kalau si kecil suka lupa dengan PR, ada tips dan triknya nih Bun. Yuk, simak, siapa tahu bermanfaat.

1. Bikin Agenda

Sebenarnya, anak-anak dan orang dewasa sama saja sih, suka lupa dan merasa terbebani dengan daftar yang harus dilakukan. Membeli buku perencanaan atau buku agenda yang ramah dengan anak mungkin bisa membantu, Bun.

Kata Julie Hazlett, guru matematika kelas empat yang berusia di atas 21 tahun dari Lower Burrell, PA, ia meminta semua siswanya menggunakan agenda di kelasnya.

"Semua pekerjaan rumah selesai bersama-sama pada akhir hari, yang dicatat siswa di agenda perencana," katanya seperti dilansir Mom.me

Selain itu Bun, Julie meminta murid-muridnya mengatur semua materi yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah malam itu.

"Orang tua kemudian menandatangani agenda perencana pada malam itu, dan saya memeriksa tanda tangan keesokan paginya," sambungnya.

Dengan menandatangani agenda perencanaan, imbuhnya, siswa jadi mengetahui orang tua dan gurunya berkomunikasi.

Julie juga menyarankan agar orang tua memberikan folder khusus untuk PR, juga tempat khusus untuk meletakkannya saat pulang ke rumah. "Orang tua bisa memeriksa tempat itu setiap hari sebelum anak-anak pergi ke sekolah untuk memastikan pekerjaan rumah diletakkan di ransel mereka," saran dia.

2. Beri Penghargaan

Julie menggunakan sistem penghargaan ke siswanya dalam bentuk insentif di sekolah, Bun. Anak-anak memiliki wadah kartu di kelasnya. Nah, setiap siswa memberikan PR selama periode dua minggu, mereka akan mendapatkan kartu dari Julie.

"Begitu memiliki 10 kartu, Anda anak mengambil hadiah dari kotak hadiah dan mulai dengan kartu baru," ucapnya.

Bunda juga bisa menggunakan sistem tersebut untuk anak-anak yang masih kecil. Kita bisa membuat kartu berwarna bertuliskan 'Saya ingat PR saya" atau stiker chart. Setiap anak ingat PR-nya, bunda bisa memasukkan kartu atau menempelkan stiker.

Begitu anak bisa mengumpulkan 10 stiker atau kartu, anak bisa memilih hadiah seperti dibelikan mainan kecil, beli es krim, bisa menonton TV, atau bermain video game sebentar.



3. Teman Pekerjaan Rumah

Kalau dua cara di atas tidak berhasil atau ingin menambah tanggung jawab anak, kita bisa memilih teman PR. Metode ini juga digunakan Julie di kelasnya dan ia merasa efektif.

Seorang teman PR itu adalah seorang siswa dipasangkan dengan siswa lain dan mereka saling mengingatkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah di rumah dan memeriksanya keesokan harinya untuk melihat apakah PR itu dikerjakan.

"Sekalipun ini bukan sistem yang digunakan guru anak Anda di kelas, bicarakan dengan guru Anda tentang menggunakannya untuk anak Anda, dan libatkan diri Anda dalam proses membantu anak Anda memilih teman," sambung Julie.

4. Komunikasi adalah Kunci

Komunikasi orang tua dan guru itu penting Bun, dan sebagai orang tua jangan ragu untuk menghubungi guru kalau bunda ingin tahu apakah ada PR atau tidak. Ini untuk mencegah anak lupa atau tidak mengerjakan PR-nya.

Orang tua juga harus memberi tahu seorang guru jika anak mereka bermasalah di rumah. Jika siswa secara konsisten melupakan pekerjaan rumah, mungkin ada alasan di rumah yang tak disadari guru,

"Orang tua perlu memberi tahu gurunya jika ada sesuatu di rumah yang menyebabkan anak melupakan pekerjaan rumahnya. Konsistensi komunikasi antara orang tua dan guru itu penting," ujar Julie. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda