Jakarta -
Bun, sudah membaca postingan tentang pedofil yang beraksi di salah satu kolam renang di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan? Kabarnya pria yang ditengarai pedofil ini mengincar anak laki-laki di kolam renang.
Sebagai ibu dari seorang balita laki-laki, saya langsung khawatir. Tapi tentu ini bukan berarti saya jadi parno berlebihan dengan nggak lagi mengajak anak saya ke kolam renang. Justru saya harus lebih berhati-hati dan memberi bekal ke anak saya jika suatu saat, amit-amit, ketemu dengan orang semacam ini.
Cerita tentang upaya pelecehan seksual pada anak laki-laki ini dituturkan oleh pengguna Twitter, @maulanatigor1. Sejak dibagikan pada 21 Maret 2018 lalu, postingan ini telah di-retweet lebih dari 2.800 kali dan mendapat lebih dari 1.000 like.
 Pria yang yang berusaha melakukan pelecehan seksual pada anak ditengarai beraksi di Cilandak (Foto: Ilustrasi/Thinkstock) |
"....ngerayu sambil mau touching-touching anak gue. Alhamdulillah anak gue bisa jaga diri dan lapor ke gue," tulis @maulanatigor1 sembari memasang foto dan video seorang pria berperawakan gempal.
@maulanatigor1 menjelaskan putranya berlatih renang dua kali dalam seminggu. Kata dia, dari beberapa hari sebelumnya, pria tersebut tampak sudah mengincar anaknya.
"Anak saya yang ngadu. Makanya hari ini saya langsuk ciduk. Alhamdulillah anak saya bisa jaga diri tanpa kekurangan satu apa pun," tamba @maulanatigor1.
@maulanatigor1 mengatakan pria tersebut sudah meminta maaf. Sekuriti setempat juga memastikan yang bersangkutan tidak akam dibiarkan masuk lagi ke kawasan kolam renang tersebut. Namun @maulanatigor1 memberikan saran kepada para orang tua lain untuk tetap waspada karena pelaku pelecehan seksual pada anak bisa saja masih banyak yang berkeliaran di luar sana, tidak peduli di mana tempat operasinya.
Menanggapi peristiwa ini, salah satu pengguna Twitter menuturkan dirinya selalu menemani anak laki-lakinya mandi dan berganti pakaian setelah berenang. Pun dengan anak perempuannya, ditemani dan ditunggui oleh ibunya.
"Kita mesti ekstra dalam pengawasan. Sudah banyak kejadian. Di toilet mal pun juga bisa berbahaya. Kita mesti kawal anak-anak kita sebisa mungkin," ujar seorang pengguna Twitte.
Berbicara tentang pedofilia nih, Bun, dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), dari RSJ dr Soeharto Heerdjan mengatakan dari sisi medis merupakan salah satu bentuk gangguan mental bernama parafilia. Orang pengidap parafilia mempunyai kelainan otak yang membuatnya bisa terangsang secara seksual ketika berinteraksi dengan objek tertentu yang tak biasa.
 Sedang Viral, Bun, Pedofil Beraksi di Cilandak, Jakarta Selatan/ Foto: Twitter |
Nah, terkait pelecehan seksual yang bisa dialami anak, penting banget bagi kita untuk mengajarkan area pribadi yang nggak boleh disentuh orang lain. Psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, menjelaskan empat area itu adalah mulut, dada, alat kelamin, dan bokong.
Untuk ngasih penjelasan kenapa empat area itu jadi area pribadi, kata Ratih mesti kita sesuaikan sama usia anak. Selain itu, kita juga perlu kasih tahu ke anak soal 'bad touch' dan 'good touch', Bun.
Good touch adalah sentuhan yang baik dan boleh diterima anak. Di mana aja? Kata Ratih Zulhaqqi bisa di kepala, tangan, dan kaki. Sentuhan yang dikasih berupa belaian tanda sayang yang dilakukan oleh orang yang dikenal.
"Bad touch, sebenarnya lebih kepada kita kasih batasan ke anak kalau ada perilaku yang bikin kamu nggak nyaman, hindari," sambung Ratih. Bad touch itu termasuk ke empat area pribadi yang telah disebutkan sebelumnya ya, Bun.
Sebelumnya HaiBunda juga sudah menulis tips mencegah anak agar tidak menjadi korban pelecehan seksual, Bun. Bisa disimak di
sini ya.
(Nurvita Indarini)