Jakarta -
Dulu saat masih sekolah, Bunda ikutan bimbingan
belajar atau bimbel nggak? Kegiatan itu diikuti lebih karena permintaan orang tua atau karena banyak teman yang melakukannya?
Zaman sekarang, saat kita sudah punya anak, bimbel juga masih banyak ditemukan di sekitar kita. Nah, menurut Bunda apakah anak-anak perlu ikut bimbel sebagaimana yang kita lakukan dulu?
Soal ini, saya pun mengajak psikolog Mia Marissa Kumala berdiskusi. Kata dia, perlu nggaknya anak ikut bimbel sebenarnya relatif. Itu semua dikembalikan pada kondisi dan kebutuhan anak, Bun.
"Pada anak yang udah mampu
belajar mandiri, sebetulnya nggak perlu ikut bimbel, karena itu malah kurang mengasah kemandirian dia," tutur Mia.
Sementara pada anak yang memang kemampuan belajarnya lemah, bimbel bisa membantu anak agar paham langkah-langkah mengerjakan soal secara bertahap. Bimbel juga bisa membantu untuk mengulang pelajaran, dan bisa memacu anak untuk latihan lagi.
Nah, kadang nih, ada orang tua bekerja yang nggak sempat menemani dan membantu anaknya belajar. Karena itu, si anak pun diikutkan bimbel. Terkait hal ini, Mia meminta orang tua untuk mengecek dulu motivasi dasar memasukkan anak ke bimbel apa.
"Kalau merasa tidak punya waktu menemani anak belajar, maka solusinya adalah menyediakan waktu, bukan? Apa iya, dalam 24 jam sehari tidak ada waktu?" sambung Mia.
Kalau kita sebagai orang tua sudah mengenal anak dengan baik dan benar-benar paham kebutuhan anaknya, maka saat kita menyadari si kecil butuh bimbel, kita akan memilihkan bimbel yang tepat. Lalu gimana sih bimbel yang tepat itu?
Mia menyarankan orang tua mencari tahu dulu metode belajar di bimbel yang jadi tujuan seperti apa, pengajarannya bagaimana, dan sebagainya. Dengan begitu, kita yakin bimbel yang diberikan benar-benar membantu mengatasi hambatan belajar anak.
"Penting melihat juga cara belajar bimbelnya seperti apa. Cara belajar drilling, hafal, itu kurang oke ya. Soalnya cara belajar yang seperti itu kurang mengasah problem solving," ujar Mia.
(Nurvita Indarini)