Jakarta -
Pasti Ayah dan Bunda pernah hadir ketika
anak tampil di acara sekolah kan? Ngerasain nggak sih, Bun, ketika mereka tampil kita tuh bawaannya happy banget?
Segala tingkah anak-anak terlebih yang masih duduk di bangku TK ampuh banget bikin kita tertawa dan tersenyum. Itulah yang saya rasakan waktu nonton operet Pentas Seni yang dibawakan anak-anak TK A dan TK B TK Islam Al Azhar 1 Kebayoran Baru beberapa waktu lalu. Melihat anak-anak berlenggak-lenggok di panggung lalu seakan sedang berdialog bikin saya happy.
Walau ada juga sih penampilan anak yang agak salah tapi saya tetap fun dan happy tuh. Nah, saya pun berpikir kenapa ya ketika kita lihat anak-anak tampil di panggung bawaannya kita pun happy. Akhirnya saya nanyain hal ini aja ke psikolog anak dari Tiga Generasi, Melissa Marcelina, yang akrab disapa Lina.
Kalau kata Lina, Bun, emosi yang kita rasakan pada diri sendiri bisa dipengaruhi oleh banyak hal. Faktor internal bisa dipengaruhi mood termasuk ada hal menyenangkan atau masalah yang muncul kemudian kebutuhan biologis yang kurang tercukupi kayak kurang tidur dan kurang makan.
Selain itu, emosi kita dipengaruhi juga oleh faktor eksternal yang berasal dari lingkungan. Misalnya cuaca yang baik, suhu yang sesuai dengan keadaan yang kita inginkan, kondisi sekitar, sampai dengan emosi yang dirasakan oleh orang di sekitar kita
"Nah, ketika
anak perform, mereka menyajikan sesuatu yang fun buat orang dewasa sehingga itu bisa membuat emosi positif pada orang tua atau orang dewasa di sekitarnya tumbuh," kata Lina.
Sementara itu, menurut psikolog klinis dewasa yang juga dari Tiga Generasi, Pingkan Rumondor, orang dewasa bisa happy dan ketawa saat lihat anak-anak pentas disebabkan kalau anak pentas sambil ketawa juga, maka orang tua jadi ikut ketawa.
Hal ini, kata Pingkan wajar karena ketawa itu memang menular. Selain itu, punya anak juga bisa bikin happy dan bikin hidup bermakna. Jadi saat orang tua lihat anaknya perform, mereka jadi bahagia.
"Kemudian manusia itu ketawa karena ada yang lucu atau hal yang nggak biasa. Nah, perilaku
anak itu kan cenderung spontan, jadi mengandung humor dan akhirnya bikin ketawa deh," kata Pingkan.
(rdn)