Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Soal Pola Asuh untuk Anak, Melanie Putria Pilih Banyak Diskusi

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Kamis, 12 Apr 2018 10:02 WIB

Gaya pengasuhan orang tua memang beda-beda. Bunda seperti apa?
Soal Pola Asuh untuk Anak, Melanie Putria Pilih Banyak Diskusi/ Foto: Gus Mun
Jakarta - Bicara pola asuh memang nggak ada habisnya ya, Bun. Tiap orang tua punya gaya pengasuhannya sendiri-sendiri. Tidak ada yang benar maupun salah, karena kitalah yang tahu seperti apa anak kita. Begitu juga dengan Melanie Putria.

Putri Indonesia 2002 ini juga seperti ibu lainnya, banyak belajar dari mana-mana. Ia bahkan punya banyak buku parenting di rumahnya untuk dijadikan referensi.

"Aku punya banyak (buku) tapi nggak ada satu pun yang aku ikutin sama persis. Karena aku percaya naluri orang tua dan kondisi si anak harus sejalan," kata Melanie Putria saat ngobrol dengan HaiBunda.

Menurut wanita yang bernama lengkap Melanie Putria Dewita Sari ini, naluri sebagai orang tua nggak bisa tuh yang namanya by theory atau by text book. Apa yang ia terapkan ke anaknya, Sheemar, sebenarnya pernah diterapkan oleh orang tua Melanie terdahulu kepadanya namun tidak semua ia terapkan.

"Jadi pola asuh yang diterapkan ke aku dulu, aku terapkan juga ke Sheemar tapi yang baiknya aku ambil yang buruknya nggak aku terapkan. Contoh, papaku dulu otoriter, galak, kalau ada nilai merah dimarahin, kalau nggak juara kelas dimarahin. Nah, aku nggak mau itu terjadi sama Sheemar," papar ibu dari Sheemar Rahman Puradiredja ini.

Melanie juga bercerita, dulu sang ibu nggak suka banget ia main di luar padahal Melanie suka banget main di luar.

"Dulu aku suka banget main encu, main kotor-kotoran, tapi nggak boleh sama mamaku. Alhasil aku nggak pernah ikut pelajaran olahraga karena dikasih surat sama mama biar nggak ikut olahraga karena dia takut aku sakit atau takut aku hitam," ungkap Melanie Putria.



Sehingga diakui Melanie, waktu ia besar ia merasa jadi anak yang payah karena nggak pernah tahu olahraga. Malah ia juga dibully karena tidak berdaya.

"Dulu aku bukan anak yang cool, nggak ngerti cara olahraga. Nah, aku nggak mau itu terjadi sama Sheemar. Jadi semua hal yang aku rasa tidak efektif ketika aku kecil aku diskusikan dulu ke Sheemar," imbuh istri vokalis band Maliq & D'Essentials ini.

Hal ini sudah mulai diterapkan oleh Melanie dari mulai anaknya TK, atau ketika si anak sudah mulai bisa berdiskusi.

"Nah, pola pengasuhan yang aku terapkan ke Sheemar adalah diskusi. Karena biasanya kasus-kasus yang terjadi kayak misalnya bullying, itu karena nggak ada diskusi antara anak dan orang tua jadi nggak ada keterbukaan," tutur Melanie Putria.

Sehingga dirasa Melanie anak akan jadi sungkan untuk cerita atas apapun yang terjadi pada dirinya, karena itu ia menerapkan hubungan seperti 'bestie' atau sahabat pada anaknya agar bisa mengobrol banyak dengan sang anak.

"Aku suka tanya yang ada di sekolah, bukan soal pelajaran tapi keseruan lain yang Sheemar lewati hari itu, bahkan dari hal sepele," tutur Melanie Putria.

Walaupun begitu, Melanie pun harus tahu kapan menempatkan diri sebagai orang tua dan kapan harus bisa menjadi seorang teman bagi anaknya. Ia pun merasa ya nggak apalah jika sekali-kali orang tua menjadi 'bad cop' selama itu demi kebaikan si anak. Apapun itu, suatu pengasuhan menurut Melanie semua ada porsinya dan harus diplot dengan benar.

Pola asuh tiap orang tua memang berbeda-beda, Bun. buat Bunda terlebih yang masih orang tua baru, pernah nggak sih timbul pertanyaan di benak 'pola asuh kayak gimana sih yang tepat untuk anakku'?

Memang sih, Bun, soal pola asuh yang tepat buat anak, ini nggak ada 'resep' pastinya kayak apa, demikian disampaikan psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog atau akrab disapa Anas. Ibaratnya, nggak ada formula kalau kita begini begini sama anak, jadinya begitu, kata Anas.

"Tapi, pola asuh yang ideal adalah yang sensitif dan responsif. Kita perlu sensitif sama kebutuhan anak nih. Misalnya untuk anak 0-18 bulan, mereka lagi membentuk kepercayaan sama lingkungan. Misalnya dia nangis, langsung kita respons, berarti kan ada yang memperhatikan," kata Anas.

Anas menambahkan, sebelum kita sebelum ambil keputusan pola asuh apa sih yang ingin diterapkan ke si kecil, kita dan pasangan perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti temperamen anak, usia anak, dan jenis pola asuhnya.

Jangan lupa juga, Bun. 50 Persen genetik anak itu dari orang tuanya lho. Jadi, kalau Bunda atau Ayah tipe orang yang pemalu, jangan paksakan anak untuk cepat percaya diri tampil di depan umum ya.

(aml)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda