Jakarta -
Teror bom terjadi di tiga gereja di Surabaya. Berbagai pihak termasuk kepolisian sudah mewanti-wanti supaya foto korban dan kejadian
teror bom nggak disebarkan. Cuma, bukan nggak mungkin foto kayak gitu tetap tersebar dan dilihat anak.
Nah, kalau sampai foto-foto mengerikan terkait peristiwa teror bom dilihat anak, apa efeknya? Menurut Michelle Garrison dari Seattle Children's Research Institute Center for Child Health, Behavior, and Development, melihat konten terkait kekerasan termasuk korban sebuah peristiwa yang mengerikan bisa membuat anak berpikir kenyataan di kehidupannya jauh lebih menyeramkan.
"Apa yang anak lihat di media termasuk foto bisa jadi sesuatu yang lebih mengerikan untuk anak balita dan prasekolah. Ya, karena di usia itu anak belum terlalu paham tentang konsep bahwa peristiwa itu nggak terjadi di dekatnya," kata Michelle kepada Parenting.
Akibatnya, anak bisa merasa cemas dan berpikir kalau lingkungannya nggak aman. Sehingga, anak merasa ketakutan bahkan dia bisa sampai nggak nyenyak tidur atau sering mimpi buruk lho, Bun. Dikutip dari The National Child Traumatic Stress Network, penting bagi orang tua memastikan ke anak kalau kondisi di sekitarnya aman.
Perubahan perilaku pada anak yang cemas juga bisa terjadi. Misalnya anak jadi nggak mau jauh-jauh dari kita, Bun. Nah, Kalau anak udah telanjur lihat foto kayak gitu, kita bisa ajak
anak bicara apa pendapat dia soal foto tersebut.
Dengarkan anak dengan baik dan benarkan informasi keliru yang didapat anak. Dengarkan juga perasaan anak misalkan dia ikut sedih atau takut, validasi emosi anak lalu pastikan bahwa mereka aman bersama orang tuanya.
Sementara itu, Deborah D Lavis PhD bilang ketika melihat foto korban sebuah peristiwa anak bisa mengalami secondary trauma. Anak bisa merasa trauma atau ketakutan akan peristiwa itu meski dia tidak mengalaminya langsung.
"Selain anak merasa takut, cemas dan khawatir, bukan nggak mungkin juga mereka lebih agresif. Kenapa? Karena mereka merasa takut dan saat nggak merasa aman anak bisa lebih agresif dan sensitif terhadap orang lain karena memang mereka sangat ketakutan dan berusaha melindungi dirinya," kata Deborah dilansir Psychology Today.
Jadi, Bun, yuk kita lebih bijak untuk nggak menyebarkan foto-foto korban sebuah peristiwa seperti teror bom. Kalau memang Bunda dan Ayah mendapat broadcast foto tersebut, langsung aja dihapus. Ketimbang
anak pun nanti melihat pastinya efeknya nggak akan baik buat mereka kan, Bun?
(rdn)