HaiBunda

PARENTING

Suka Duka Mengajari Anak Berpuasa di Negeri Kanguru

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Minggu, 20 May 2018 02:53 WIB
Suka Duka Mengajari Anak Berpuasa di Negeri Kanguru/ Foto: dok.pribadi
Canberra, Ausstralia - Anak-anak biasanya sudah mulai diajari puasa oleh orang tuanya di bulan Ramadan. Ini juga yang dilakukan seorang ibu asal Jakarta, Anna Falentina, meskipun dia dan keluarganya tinggal di Canberra, Australia.

Ibu dua anak ini bercerita si sulung yang bernama Fahira Anindita Prameswari (7) sudah belajar puasa sejak tahun 2015 persis pas Fahira duduk di bangku TK, Bun. Dia juga langsung puasa satu hari penuh selama sebulan. Hebatnya, waktu pertama belajar puasa Fahira nggak keberatan lho walau teman-temannya di sekolah makan dan minum sedangkan cuma Fahira yang berpuasa. Wah, hebat ya Fahira.

Sampai saat ini, Fahira belum pernah nih puasa di Indonesia. Anna bercerita karena Ramadan di Australia bertepatan dengan musim dingin atau gugur, durasi puasanya jadi lebih singkat dibanding di Indonesia. Tahun ini misalnya, waktu puasa dimulai pukul 05.25 sampai 17.07 waktu setempat atau sekitar 11-12 jam. Nah, buat Fahira apa sih kendala berpuasa di sana?


"Kendala puasa di Canberrra, suasana Ramadan yang nggak terlalu kental kayak di Indonesia. Meskipun, KBRI dan komunitas Muslim di sini tiap weekend mengadakan buka puasa bersama dan salat tarawih berjamaah. Nah, makin ke sini makin banyak kegiatan termasuk buka bersama dan salat tarawih berjamaah di kampus Australian National University (ANU)," kata Anna.



Ya, saat ini Anna memang sedang menempuh pendidikan PhD di ANU, Bun. Kendala lainnya, lingkungan di sekolah Fahira, Turner School cuma ada beberapa siswa muslim yang berpuasa di bulan Ramadan. Nah, tahun ini kebetulan pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah Fahira membahas tentang puasa di bulan Ramadan sebagai salah satu tradisi orang Indonesia. Jadi ini membuka wawasan juga deh untuk anak-anak lain yang beragama non Islam.

Sehari-hari, Anna sering ngajak Fahira ngobrol tentang puasa di Indonesia dan Canberra. Misalnya, salah satu tantangan puasa di Indonesia adalah cuaca yang panas dan waktunya yang lebih panjang. Tapi, secara lingkungan suasana Ramadannya terasa kental banget. Begitu pun menu berbuka yang lebih mudah didapat. Dibanding di Canberra, Anna harus masak sendiri deh, he-he-he.

Suka Duka Mengajari Anak Berpuasa di Negeri Kanguru /Foto: dok.pribadi


"Dengan berbagi cerita ini, saya hendak memotivasi Fahira agar merasa bersyukur bahwa berpuasa di Canberra lebih mudah karena dia tidak merasakan udara panas yang merupakan tantangan bagi anak seusianya saat puasa, ditambah waktu puasa yang lebih singkat," tambah ibu dua anak ini.

Pas ngobrol sama Fahira, Anna juga sering bertanya apa ada teman Fahira yang puasa. Kata Fahira, cuma dia aja yang puasa. Anna maklum karena Turner School adalah sekolah yang multikultural, selain Indonesia ada juga beberapa anak dari negara muslim lain. Tapi, kayaknya mereka masih belajar puasa. Setiap pagi sebelum sekolah, Anna juga selalu berpesan pada Fahira kalau saat waktu istirahat tiba dan teman-temannya sedang makan atau minum, Fahira cari kegiatan lain saja seperti pergi ke perpustakaan, baca buku, atau main.

Dengan begitu, Anna harap Fahira nggak tergoda ingin makan atau minum. Anna bersyukur, selama ini si kecil nggak pernah protes saat melihat teman-temannya makan atau minum sedangkan dirinya sendiri berpuasa.

"Dia juga cerita tahun ini dia bilang ke bu gurunya kalau dia puasa. Bu gurunya mempersilakan Fahira untuk mengurangi kegiatan fisik kalau memang Fahira merasa keberatan. Jadi, sebenarnya lingkungan di sekolah mendukung anak berpuasa. Tapi ya dimaklumi saja karena teman-temannya mayoritas non Muslim jadi mereka nggak puasa," tambah Anna.

Dalam keseharian, di mata Anna anaknya itu juga anak Indonesia banget lho. Misalnya, Fahira lebih doyan tempe ketimbang burger. Apalagi, Anna sendiri cukup sering masak makanan Indonesia. Untuk menu buka puasa dan sahur di bulan Ramadan kayak gini, Anna mengutamakan masak menu yang disukai Fahira. Kalau saat puasa Ramadan, untuk takjil Fahira suka banget makan kolak, bakwan goreng, dan kurma.

Sementara itu, kegiatan Fahira selama Ramadan mirip kayak hari-hari biasanya. Fahira tetap sekolah full day dari jam 09.00-15.00, les dan berenang pada hari-hari tertentu, kemudian ngaji di rumah atau di TPA ketika akhir pekan.

"Saya juga mengajak Fahira ikut buka puasa dan open house halal bihalal bersama di KBRI atau komunitas muslim. Ini merupakan salah satu cara mengenalkan Indonesia, termasuk menu makanan khasnya dan kegiatan khas Ramadan lain yang biasa dilakukan di Indonesia," pungkas Anna.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK