HaiBunda

PARENTING

Bayi Menangis, Segera Ditenangkan atau Dibiarkan Sesaat?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 20 May 2018 07:15 WIB
Bayi Menangis, Segera Ditenangkan atau Dibiarkan Sesaat?/ Foto: dok.HaiBunda
Jakarta - Soal bayi menangis, ada beberapa pendapat dalam menenangkannya. Ada orang yang menyarankan untuk segera menenangkan bayi, tapi ada juga yang memberi saran untuk membiarkannya sejenak.

Orang tua yang mempelajari konsep pengasuhan Resources for Infant Educarers biasanya akan menyarankan untuk membiarkan bayi menangis sejenak. Sebaliknya orang tua disarankan untuk mendengarkan dulu beberapa saat.

"Bayi menangis dan orang tua tidak perlu merasa stres atau malu tentang hal itu," tulis Zandy Mangold Lansbury di situsnya.


"Ketika kita mengikuti dorongan untuk segera menghentikan tangisan, kita tidak meluangkan waktu untuk mendengarkan dan memahami isyarat bayi kita dan cenderung tidak memvalidasi komunikasi bayi dengan memberinya apa yang benar-benar dia butuhkan,"sambungnya.



Jennie Monness, seorang ibu daei bayi berusia 4 bulan mengatakan dirinya telah mempraktikkan RIE. Ketika bayinya menangis, dia membiarkannya sejenak, bukannya buru-buru menggendong atau memberinya air susu ibu (ASI).

Kata Jennie, dia membiarkan bayinya menangis sedetik. Hal itu sekaligus untuk memberi anaknya waktu sedetik untuk merasakan bagaimana perasaannya., demikian dikutip dari MoMommies.com.

"Saya hanya selalu berpikir, 'Bagaimana saya ingin seseorang memperlakukan saya?'. Dan saya tahu saya tidak suka ketika suami saya langsung mengatakan, 'Semuanya baik-baik saja,' jika saya mengeluh. Bagi saya, cara ini memperlakukan bayi dengan cara yang sama," paparnya.

Dalam pelatihan tidur untuk bayi, RIE mengambil pendekatan yang lebih moderat. Metodenya menganjurkan metode 'menangi'", Bun. Jadi bayi dibiarkan terisak-isak selama berjam-jam sampai mereka belajar untuk tidur sendiri.

Beberapa pengkritik khawatir dengan metode ini orang tua jadi lebih banyak mengharapkan bayi mereka memahami dan melakukan sesuatu. Akibatnya dikhawatirkan memunculkan stres yang tidak perlu.



"Kemampuan kognitif bayi baru lahir terbatas, dan banyak yang mereka pelajari berasal dari pemodelan dan sentuhan,"kata Tracy Cassels, pelatih parenting yang berbasis di Ontario, Kanada, yang memiliki gelar Ph.D. dalam psikologi perkembangan.

Sentuhan, sambungnya, secara khusus memberikan banyak informasi berharga kepada bayi. Ini termasuk membantu mengatur suhu dan respons stres. "Saya terkadang khawatir bahwa pendekatan RIE yang ketat, atau cara orang tua menginterpretasi pendekatan RIE malah bikin bayi stres," sambungnya.

Dokter menyarankan orang tua untuk tidak terlalu dogmatis dengan filosofi membesarkan anak. "Jika tujuan Anda adalah untuk menghormati dan mencintai anak Anda, ada banyak metodologi pengasuhan yang hebat kok," ujar Rachel Biller, dokter anak di Rumah Sakit Anak Maria Fareri.

Kalau Bunda sendiri bagaimana? (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK