Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Beda Bayi Menangis karena Lapar, Lelah, dan Kesakitan

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Kamis, 22 Feb 2018 10:05 WIB

Bayi menangis nih. Hmm, dia lagi lapar, kesakitan atau kecapekan ya?
Beda Bayi Menangis karena Lapar, Lelah, dan Kesakitan/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Oek, oek! Si kecil nangis nih, Bun. Pada bayi menangis memang jadi cara mereka berkomunikasi. Tapi, gimana membedakan tangisan bayi karena dia lapar, merasakan sakit, atau kecapekan?

Kata speech-language pathologist Diane Bahr, pada bayi baru lahir menang tangisan mereka yang karena lapar, kecapekan, atau kesakitan hampir sama, Bun. Apalagi, bayi masih belum punya kontrol respirasi yang cukup baik.

Nah, yang bisa kita lakukan adalah memperhatikan tangisan bayi kita dan selama sebulan, biasanya Bunda dan Ayah udah tahu nih bedanya tangisan bayi karena capek, lapar, atau sakit.

"Kalau bayi nangis saat lapar, biasanya tangisannya pendek, nadanya rendah dan hanya berdurasi beberapa detik. Kalau kita nggak cepat merespons, tangisannya makin keras dan intens," kata Diane dikutip dari Parenting.

Makanya, Diane menyarankan orang tua untuk segera merespons si kecil terutama di bulan-bulan awal bayi lahir. Dengan cepat merespons anak akan tahu kalau dia nggak perlu nangis kencang karena kita akan selalu ada untuknya.

Lalu gimana tangisan karena bayi merasa sakit? Kata Diane, tangisannya muncul tiba-tiba dengan durasi dua kali lebih panjang dan berkelanjutan. Umumnya, tangisan bayi karena merasakan sakit nggak terlalu melengking dan nadanya merendah.



Kalau begini, coba cek kondisi si kecil ya, Bun. Diane mengibaratkan cek kondisi anak mulai dari ujung kaki sampai kepala. Soalnya, pemakaian diaper yang terlalu kencang misalnya bisa bikin bayi kesakitan kan?

"Di usia 2 sampai 3 bulan tangis bayi sudah mulai bervariasi dan dia mungkin mulai punya tangisan cranky atau tangisan lelah. Tangisannya bisa lebih lembut dan lama. Jangan lupa perhatikan kalau bayi sudah bangun lama dan menangis seperti ini, bisa jadi dia menangis karena ngantuk," papar Diane.

Untuk menghadapi tangis bayi yang kayak gini, Diane menyarankan gendong bayi dan ayun dia. Atau, letakkan kepala bayi di pundak kita lalu ayun-ayunkan dia. Biasanya bayi akan lebih tenang kalau dia menemukan posisi atau gerakan yang nyaman buatnya.

Satu hal yang perlu diingat kalau si kecil nangis yaitu jangan biarkan dia nangis terlalu lama ya, Bun. Apalagi ada juga nih anjuran 'biarin aja dulu bayinya nangis, biar sehat paru-parunya'. Kata pakar parenting Dr Howard Chilton, jangan membiarkan bayi yang menangis karena bayi nggak punya 'saklar' dan sel otaknya sedang berkembang. Jadi, bayi nggak ngerti nih Bun kalau dia berada di situasi yang berbahaya atau nggak.

"Membiarkan bayi menangis dengan sengaja, sama saja mengabaikan dia. Selama itu pula bayi akan merasa ditelantarkan oleh ibunya," kata Howard dikutip dari Essential Baby.

Ketika kita membiarkan si kecil menangis, kata Howard bayi akan merasa ibunya mengabaikan dia. Nah, ketika dia menangis tapi nggak ada respons, Howard bilang bayi akan berhenti menangis karena itu jadi salah satu cara mereka menyelamatkan diri dari predator.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda