North Texas -
Guru adalah orang tua anak di sekolah. Seorang guru pasti mengupayakan anak didiknya berperilaku baik dan penuh sopan santun. Seperti guru asal North Texas, Ashley Coston Taylor dari Keene Elementary School ini, Bun. Dia mengajari muridnya untuk berbuat baik lewat sebuah ritual pagi.
Ashley membuat satu persatu muridnya berdiri di depan pintu untuk menyambut teman-temannya sebelum masuk kelas. Kegiatan ini dilakukan setiap hari. Beberapa waktu lalu, Ashley memposting sebuah video dari ritual pagi bersama muridnya yang
difabel, Asher. Si kecil yang memakai kaus oranye menyambut bahkan memeluk teman-temannya.
Asher diketahui memiliki neurofibromatosis. Menurut National Library of Medicine, neurofibromatosis adalah suatu kondisi yang menyebabkan tumor terbentuk di otak, tulang belakang dan saraf.
"Ketika sekolah dimulai, dia tidak bisa berbicara. Dia tidak memiliki keterampilan motorik halus. Di kelas kami terikat satu sama lain. Asher kemudian mulai merasa lebih nyaman. Dalam beberapa bulan, dia mulai berbicara tentang Transformers. Kami sangat terkejut! Sekarang Asher bisa berbicara dalam kalimat lengkap dan mampu melakukan hampir semua yang bisa dilakukan rekan-rekannya!" kata Ashley dikutip dari People.
Bagi Ashley, kelasnya adalah keluarga. Ashley selalu meminta murid-muridnya belajar untuk memperlakukan satu sama lain dengan hormat dan baik. Menurut Ashley, kegiatan yang dibuatnya itu menjadi fondasi bagi anak-anaknya kelak.
"Kami memulai ritual ini di awal tahun. Dimulai dengan diri saya menjadi penyambut dan kemudian saat anak-anal mulai merasa nyaman, mereka mengambil alih. Setiap anak yang mau masuk diucapkan namanya, diberi jabat tangan erat dan teman-teman yang lain menyambutnya dengan senyum dan kadang-kadang pelukan," ujar
guru yang sudah mengajar lebih dari dua dekade ini.
Selain ritual pagi ini, ada juga pelajaran yang mengharuskan anak berinteraksi dengan teman sebaya. Ashley berharap pelajaran soft skill ini membantu
muridnya di kemudian hari, terutama dalam karir mereka.
"Sejak memulai ini, saya perhatikan bahwa anak-anak jauh berbeda ketika berinteraksi dengan anak-anak dan orang dewasa. Sepanjang hari, kegiatan kami mengharuskan kami menjadi pembicara dan pendengar. Kegiatan belajar di kelas kami itu membutuhkan kontak mata, berbicara jelas dan hormat," lanjut Ashley.
Di akhir tahun ajaran nanti, Ashley mengatakan dia berharap murid-muridnya yang dia sebut 'littles' ingat pelajaran yang mereka pelajari tahun ini dan diimplementasikan di kehidupan mereka nanti.
 Momen Manis Saat Bocah Difabel Akrab dengan Temannya di Sekolah/ Foto: Facebook |
(aci/rdn)