Jakarta -
Setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Karena itu orang tua nggak segan banyak belajar untuk meng-upgrade kemampuan parentingnya. Harapannya tentu bisa memberikan cara pengasuhan yang paling tepat untuk buah hatinya.
Seperti dilakukan penyanyi
Andien Aisyah nih, Bun. Seperti kebanyakan ibu-ibu yang lain, awalnya dia juga nggak yakin akankah nantinya bisa menjadi ibu yang baik bagi anaknya. Karena itu dia dan sang suami banyak membaca buku dan mengikuti berbagai workshop terkait parenting.
Cerita Andien Mencari Cara Pengasuhan Paling Tepat untuk Anak/ Foto: Ismail/detikHOT |
Salah satu buku yang dibaca
Andien adalah 'Your Baby is Genius' karya Gleen Doman. Dari situ Andien tahu bahwa saat bayi terlahir ke dunia sudah punya keinginan untuk belajar. Ya, bagaimana bernapas melalui hidung, mencari cara mengenal suara, membedakan suara ayah bundanya, sampai mengenali tempat mainnya.
"Kami sepakat untuk nggak menggunakan baby talk. Kami sering bercerita ke Kawa tentang apa yang akan dilakukan, misalnya pergi ke suatu tempat akan dijelaskan di tempat tersebut akan ada apa saja. Kita berusaha menghargai dia sebagai manusia yang 'seumur' meskipun dia masih kecil," tutur Andien dalam perbincangan dengan HaiBunda.
Untuk kegiatan makan Kawa, putra semata wayangnya, sejak awal selalu diajak untuk makan bersama keluarga. Andien memilih baby lead weaning (BLW) dalam mengenalkan kegiatan makan Kawa dengan melihat karakteristik anaknya dan dengan pengawasan.
"Awalnya kita coba dulu, ternyata Kawa ambil sendiri, lalu dimasukkan ke mulut. Ternyata dia sudah siap," imbuhnya.
Meski Kawa masih kecil, Andien dan suami, juga menanamkan kebiasaan untuk memilih, bukan dipilihkan. Misalnya nih, mau pakai baju A atau B. Nah, ketika Kawa melihat baju B terus, maka itu dianggap sebagai pilihan Kawa. "Oh memilih baju yang ini ya," begitu respons Andien.
Cerita Andien Mencari Cara Pengasuhan Paling Tepat untuk Anak/ Foto: Instagram/ Istimewa |
Hal itu dilakukan Andien untuk membuat dirinya dan Kawa sama-sama belajar untuk menghargai pilihan. Ya, meskipun kalau anak masih terlalu kecil belum terlalu paham, tapi setidaknya konsep memilih itu sudah dikenalkan. Dengan menghargai pilihan anak, meskipun itu sepele, diyakini bisa meningkatkan rasa percaya diri.
Andien dan suaminya juga menahan diri untuk nggak gampang memberi bantuan pada anak saat melakukan sesuatu. Sesuatu yang dimaksud tentu sesuai usia dan perkembangan anak ya, Bun.
Misalnya nih, dulu saat Kawa belajar merangkak dan menemukan gundukan sebagai penghalang, orang tuanya nggak buru-buru menolong. Andien dan suaminya memilih melihat dulu bagaimana anaknya berusaha mengatasi tantangan. Nah, kalau anak bisa, pasti anak senang banget dong. Dan pastinya orang tua perlu mengapresiasinya.
"Ternyata yang seperti itu work banget di Kawa," sambung Andien.
Menurutnya, kemandirian seorang anak memang ditumbuhkan, tapi juga berjalan alamiah jika kemandirian tersebut sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga. Setuju, Bun?
Soal pola asuh yang diterapkan pada anak, memang hak istimewa orang tuanya. Ini karena orang tua yang paling tahu benar kondisi dirinya sendiri dan kondisi anaknya. Karena itu beda orang tua, bisa beda pula cara pengasuhan yang diterapkan.
Psikolog anak dan keluarga dari Tiga Generasi, Anna Surti Ariani atau Nina, mengatakan masing-masing orang tua punya gaya tersendiri. Nah, itu adalah hak mereka dalam membesarkan anaknya.
(Nurvita Indarini)