Tokyo, Jepang -
Kita yakin setiap anak memiliki bakat. Seperti Yoyoka Soma asal Jepang ini, Bun. Bocah berusia delapan tahun tersebut mengikuti
kontes musik drum 'Hit Like a Girl'. Ia membawakan cover lagu hits dari band legendaris Les Zeppelin tahun 1969 yang berjudul 'Good Times Bad Times'.
Lagu tersebut diketahui memiliki bagian drum yang rumit. Aksi Yoyoka direkam karena audisi yang dia ikuti melalui intenet. Kerennya lagi, aksi Yoyoka ditonton langsung oleh vokalis band Led Zeppelin, Robert Plant.
Dalam episode CBC Radio Show, Robert Plant menonton video gadis cilik tersebut dan terkesima melihat aksinya. Bahkan Robert Plant bilang kalau Yoyoka terlihat mudah saat memainkan drum.
"Ini seperti kelebihan untuknya. Saya tahu di mana dia bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus. Itu luar biasa, kan? Kaki kanan John Bonham, drummer Led Zeppelin adalah kaki kanan paling spektakuler dalam sejarah musik populer dalam 60 tahun terakhir," kata Robert Plant.
Maksudnya kaki kanan John adalah kaki yang dipakai saat membunyikan bass drum, Bun. Dan memang seingat saya, bagian drumnya lagu ini rumit karena memakai double pedal pada bass drumnya. Bunda juga punya penilaian sama dengan saya?
Nah, menurut Robert Plant, almarhum John Bonham nggak bisa disaingi tapi melihat Yoyoka, Robert langsung terkejut. Mungkin jika mendiang John masih ada sang drummer akan sama terkejutnya dengan dirinya.
Dalam pesan yang ada di video kontesnya, Yoyoka bilang, "Impian saya adalah menjadi drummer terbaik di dunia."
Bicara soal musik, bermain dan mendengar musik bisa menjadi kegiatan untuk stimulasi kecerdasan anak lho, Bun. Menurut praktisi neurosains terapan, Anne Gracia, ketika mendengarkan
musik, pilihan respons anak baik yang sudah ada di memorinya atau berupa refleks berdasarkan degupan jantungnya adalah sebuah proses pengambilan keputusan tersendiri dari otak. Maka, dapat dikatakan bahwa salah satu dasar kecerdasan otak bisa didapat melalui stimulus musik dan respons yang diberikan anak.
Untuk waktu tepat memperdengarkan musik pada anak, Anne menyarankan baiknya kembali lagi pada prinsip degupan jantung. Misalnya, sehabis bangun tidur, tak ada salahnya memperdengarkan musik dengan nada semangat dan energik. Siang hari, ketika suasana umumnya membuat seseorang ngantuk, boleh juga memperdengarkan musik yang menyemangati anak.
"Saat malam hari, beri lagi musik yang bisa menurunkan degup jantungnya, supaya istirahat. Dari volume juga berpengaruh, supaya otak rileks. Musik menjadi salah satu cara musik orang tua merangsang kecerdasan awal anak. Jadi dari sekadar mendengar musik lalu anak merespons baik dengan suara atau gerak itu tanda kecerdasannya yang baik," tutur Anne dikutip dari detikHealth.
(rdn)