Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Rabu, 25 Jul 2018 11:22 WIB

Perceraian public figure selalu menarik perhatian publik. Yang baru-baru ini terjadi adalah perceraian Nicky Tirta.
Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat seseorang bercerai, rasanya ikut sedih deh. Pun ketika perceraian dialami public figure yang jadi perhatian publik, mau nggak mau kita juga jadi mengikuti kasusnya. Seperti yang baru-baru ini terjadi, perceraian yang dialami Nicky Tirta.

Saat perceraian jadi 'solusi' bagi suami-istri, terkadang anak pun menjadi sorotan. Ada banyak kekhawatiran bahwa perceraian orang tua akan memengaruhi mental anak.

Dalam studi psikologi yang dilakukan E. Mavis Hetherington dari University of Virginia dan mahasiswa pascasarjana Anne Mitchell Elmore, kebanyakan anak mengalami efek negatif jangka pendek dari perceraian. Saat orang tuanya baru saja bercerai, umumnya anak akan mengalami kecemasan, kemarahan, keterkejutan, dan ketidakpercayaan.

Tapi, Bun, penelitian mereka menyebut reaksi-reaksi negatif tersebut biasanya berkurang atau menghilang pada akhir tahun kedua. Hanya sebagian kecil anak-anak saja yang lebih lama merasakannya berkepanjangan. Demikian dikutip dari Scientific American.



Studi lainnya dilakukan sosiolog Paul R. Amato dari Pennsylvania State University. Dia mencoba mencari tahu efek pada anak-anak setelah bertahun-tahun perceraian orang tuanya. Jadi dalam studi ini peneliti mempertimbangkan usia anak saat orang tuanya bercerai.

Hasil penelitian tersebut mengungkap cuma ada sedikit perbedaan terkait prestasi akademik, masalah emosi dan perilaku, kenakalan, konsep diri dan hubungan sosial anak-anak yang orang tuanya bercerai dan yang tidak.

Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak/Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak/ Foto: Thinkstock


Sementara itu dari studi yang dilakukan Hetherington dkk pada 1985, ketika konflik orang tua tidak ditampilkan di depan anak, anak akan terkejut dan bahkan mungkin ketakutan ketika mendapati kabar orang tuanya akan bercerai. Namun pada anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar, akan lebih terbuka pada perceraian ayah dan ibunya.

Namun begitu nggak semua orang menjadi lebih baik setelah bercerai, Bun. Ada yang malah mengalami depresi dan mengalami gangguan kecemasan, sehingga lari ke penyalahgunaan obat. Kalau sudah begini, maka kualitas pengasuhan anak juga akan semakin buruk.



Dampak perceraian pada anak memang nggak bisa disamaratakan. Yang terpenting jika ayah dan ibu memutuskan bercerai, kata psikolog dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, maka perlu menjelaskan pada anak situasi sebenarnya. Kita perlu menjelaskan pula bahwa bukan berarti orang tuanya menjadi musuh setelah bercerai.

Hal senada disampaikan psikolog anak dan remaja dari Rumah Dandelion, Carmelia Riyadhni atau Carmel. "Bagaimanapun anak harus tetap berhubungan dengan ibu kandung atau ayah kandungnya. Maka dari itu, penting sekali bagi orang tua bahkan sebelum memutuskan bercerai untuk membuat kesepakatan bahwa hubungan mereka akan tetap baik, karena kalau tidak, anak yang akan jadi korban," kata Carmel dikutip dari detikHealth. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda