Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Efek Kemo Bikin Anak Nggak Nyaman, Denada Tutup Kaca Kamar Mandi

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Jumat, 27 Jul 2018 08:56 WIB

Denada menutup kaca kamar mandi dengan koran. Dia berharap anaknya lebih nyaman setelah mengalami efek samping kemoterapi.
Efek Kemo Bikin Anak Nggak Nyaman, Denada Tutup Kaca Kamar Mandi/ Foto: Instagram
Jakarta - Putri penyanyi Denada, Shakira, saat ini menjalani kemoterapi, prosedur pengobatan leukemia yang dialami. Agar anak nyaman, Denada memutuskan menutup kaca-kaca di kamar mandi dengan kertas koran.

Ya, seperti kita tahu, salah satu efek kemoterapi adalah rambut rontok. Ini juga yang dialami Shakira. Bagi anak perempuan, tentu mengejutkan melihat pantulan dirinya di cermin yang berbeda dari sebelumnya.

[Gambas:Instagram]



"Ibuuu... Shakira nggak ada rambutnya! Shakira mukanya kenapa begini?? Shakira kenapa botak, Ibu?" tulis Denada di Instagram-nya, menirukan ucapan putrinya.



Biasanya punya rambut lebat terurai, namun kini kepalanya tanpa rambut, tentu bikin anak perempuan seperti Shakira shock. Hal itu kata Denada membuat Shakira merasa tidak cantik.

Dengan menutup kaca kamar mandi dengan kertas koran, Denada berharap Shakira nggak akan melihat refleksi dirinya di cermin. "Kupikir, ini akan lebih menyamankan dia. Dia jadi lebih tenang waktu mandi, buang air, dan cuci tangan," terang Denada.

Denada dan putrinya, Shakira/Denada dan putrinya, Shakira/ Foto: Instagram


Selain itu, Denada pun menyampaikan kalimat penyemangat untuk Shakira. Denada bilang pada Shakira, rambutnya rontok karena Allah sayang pada Shakira. Karena semua yang jelek di badan Shakira dibuang, nggak terkecuali yang ada di rambut Shakira.

"Allah mau gantikan dengan yang lebih baik. Mulai sekarang, setiap kita liat rambut Shakira ada yang rontok, kita bilang, 'Alhamdulillah' ya, Nak'. Dia mengangguk. Alhamdulillah," sambung Denada.



Dengan tetap mengajak anak berpikir positif dan menjelaskan kondisi mereka dengan 'bahasa anak', akan membuat anak yang sakit serius lebih bersemangat. Psikolog anak dari Tiga Generasi, Marcelina Melisa, juga mendorong orang sekitar untuk memperlakukan anak seperti biasa saja.

"Untuk orang di sekitar anak perlu banget memperlakukan dia sebisa mungkin seperti biasa. Karena, buat anak ketika mereka sakit cukup, serius yang mengagetkan adalah reaksi orang sekitar," tutur perempuan yang akrab disapa Lina ini. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda