Illinois, AS -
Bagi sebagian orang tua, membiarkan anak jalan-jalan dengan hewan peliharaannya mungkin terlihat biasa saja. Tapi, di beberapa negara ada aturan yang mengharuskan jika anak ingin berjalan-jalan dengan hewan peliharaannya, maka harus ada orang dewasa yang menemani. Jika tidak, si orang tua bisa terkena pasal pengabaian anak, seperti
ibu dari Illnois ini.
Jadi ceritanya, Bun, Corey Widen (48) yang merupakan ibu dua anak ini disebut membiarkan putrinya yang berusia 8 tahun, Dorothy berjalan-jalan dengan anjing keluarganya sendirian di sekitar rumah. Hal ini membuat Corey dilaporkan oleh tetangganya karena Dorothy terlihat tak didampingi orang dewasa. Si tetangga mengaku melihat Dorothy yang dia kira berumur di bawah 5 tahun sendirian dengan anjingnya selama 90 menit tanpa pengawasan orang dewasa.
"Itu info yang salah. Saya mengizinkan Dorothy membawa Marshmallow di sekitar blok perumahannya. Dorothy pergi selama lima menit dan saya ada di halaman belakang. Saya bisa melihatnya melewati halaman saat itu," kata Corey kepada NBC Chicago.
Polisi pun maklum dengan penjelasan Corey. Nggak hanya itu, Corey ternyata dihubungi Illinois Department of Children and Family Services (DCFS) dua hari setelah tetangga yang tak diketahui namanya melaporkan hal yang sama. Pekerja sosial lantas mewawancarai putra Corey yang berumur 17 tahun, Dorothy, dokter anak keluarga dan anggota keluarga lainnya. Dua minggu setelah penyelidikan, DCFS memutuskan tidak ada indikasi Corey mengabaikan putrinya dan kasus ini pun ditutup.
"Saya berkata ke keluarga untuk tidak stres menghadapi ini. Meskipun kami diminta mengecek keluhan yang mungkin ditujukan ke kami karena peristiwa ini," kata Corey dilansir Daily Mail.
Memang, Bun, tiap negara punya hukum berbeda tentang aturan meninggalkan anak tanpa pengawasan. Misalnya di Illinois anak harus berusia 14 tahun, di Oregon 10 tahun, dan di Maryland 8 tahun. Pada bulan Maret lalu Utah jadi negara pertama yang mengeluarkan undang-undang tentang 'pengasuhan bebas' yang menyatakan melalaikan anak tidak sama ketika orang tua mengizinkan anak. Apalagi anak punya kebutuhan dasar untuk mandiri dan berkegiatan.
Corey sendiri berharap ini adalah pelajaran dari bahayanya
mommy-shaming dan orang asing yang mengintervensi model pengasuhannya.
"Setiap orang perlu mengizinkan orang tua untuk melakukan apa yang terbaik untuk keluarga mereka. Tidak ada yang bisa mendikte pilihan saya dalam mengasuh anak," kata Corey kepada Tribune Chicago.
Satu hal yang perlu diingat adalah masing-masing orang tua punya cara mengasuh anaknya dan nggak ada yang salah dengan itu. Terlebih, sebagai
ibu atau ayah kita pun mesti mengecek kebenaran suatu informasi sebelum menindaklanjutinya kan, Bun?
Psikolog anak, Vera Itabiliana mengatakan perlu dipahami bahwa setiap orang tua bebas punya gaya pengasuhan masing-masing. Sepanjang tidak melanggar hak-hak anak atau menyakiti anak, sebenarnya nggak usah selalu dikomentari. Sedangkan Siobhan Freegard, pendiri ChannelMum.com mengatakan komentar terkait pola asuh memang bisa sangat menyakitkan hati seorang ibu.
"Sangat penting mengingat motherhood bukan sebuah kompetisi, melainkan harus menjadi komunitas yang mendukung," ujar Siobhan.
(rdn)