Jakarta -
Anak-anak penyandang disabilitas atau
difabel juga punya kelebihan dan keunikan. Untuk itu, sudah sepatutnya mereka punya kesempatan tampil di ruang publik.
Ini pula yang ingin dilakukan penyanyi sekaligus ibu satu anak Andien Aisyah bersama Art Therapy Center (ATC) Widyatama. Dalam rangkaian peluncuran single terbarunya, 'Warna-warna' Andien bersama ATC Widyatama juga membuat pameran hasil karya seni anak difabel. Selain mengenalkan single terbarunya yang terinspirasi dari lagu anak-anak 'Pelangi', ada tujuan lain yang hendak dicapai Andien dan ATC Widyatama.
"Kami juga ingin meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap anak-anak difabel," kata Andien dalam konferensi pers 'Andien Berkolaborasi dengan Art Therapy Center (ATC) Widyatama Persembahkan Pameran Warna-warna: Warna dalam Perpektif Anak-anak Berkebutuhan Khusus' di Dia.Lo.Gue, Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).
ATC Widyatama sendiri adalah lembaga pendidikan kesenian di Bandung yang mendidik anak berkebutuhan khusus menggunakan ilmu seni sebagai metode terapi. ATC Widyataman Didirikan sebagai realisasi misi mencerdaskan anak bangsa tanpa kecuali, baik reguler maupun penyandang disabilitas.
Pada kesempatan yang sama direktur ATC Widyatama Dr Anne Nurfarina, MSn bilang melalui pameran 'Warna-warna' diharapkan masyarkat lebih sadar bahwa anak
difabel memiliki bentuk ekspresi yang baik dan kemampuan yang layak untuk mendapat tempat di ruang publik sebagai hasil pembelajaran sekaligus terapi untuk mereka.
"Karena mereka adalah siswa siswi spesial, mereka penyandang disabilitas dengan berbagai kelebihan. Kelebihan ini juga muncul karena perjuangan para pengajar, guru yang tak kalah istimewa," papar Anne.
Ya, di mata Anne dengan kesabaran dan ketekunan membimbing, mendampingi dan mengajari, kemampuan anak dalam berekspresi bisa muncul. Sehingga, mereka dapat menghasilkan karya seni yang nggak kalah keren dengan anak lain.
"Saya yakin, ajakan pameran ini terjadi karena kualitas tersebut dan bukan karena sekadar berempati atau mengasihani," tutur Anne. Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf mengapresiasi karya anak-anak yang menurutnya amat genius. Prestasi anak-anak ini, kata Triawan juga nggak lepas dari peran guru serta pembimbingnya.
Misalnya anak-anak spesial seperti ini tak akan bisa tahu bahan acrylic jika para gurunya tidak sabar mengajar dan memberi tahu. Menurut Triawan, anak-anak ini adalah calon seniman besar.
"Ini adalah potensi yang luar biasa dalam ekonomi dan anak-anak ini juga mampu bersaing.
Anak-anak berkebutuhan khusus harus didukung karena mereka juga punya talenta," kata Triawan Munaf.
(rdn)