Illinois, AS -
Setiap orang tua atau ibu pasti gugup di hari pertama anaknya
sekolah, begitu juga dengan ibu bernama Carrie Newton ini saat si sulung yang berusia 5 tahun masuk sekolah. Tapi kegugupan itu berubah jadi ketakutan saat Carrie menerima telepon dari pihak sekolah putrinya.
Selasa (28/9) lalu, jam 11 pagi Carrie mendapat telepon dari sekolah yang mengatakan putrinya nggak masuk sekolah. Carrie bingung karena di jam 7.30 dia yang mengantar si kecil ke bus sekolah. Dia lantas mengecek ke sekolah dan benar aja sang anak nggak ada di sana. Pihak sekolah melakukan penyelidikan dan ditemukan bus sekolah yang dinaiki anak Carrie terparkir di halte beberapa km dari sekolah sejak pukul 8.30 pagi.
"Di situ putri saya ditemukan. Dia duduk di kursi, wajahnya memerah dan kepanasan. Untung dia masih hidup. Bagaimana tidak, anak saya ada di dalam bus selama tiga jam. Apalagi suhu udara hari itu sangat panas," kata Carrie.
Carrie dan keluarganya tinggal di pertanian kecil di daerah perbatasan St. Louis. Bila ke sekolah putrinya yang mengalami keterlambatan fisik ringan menumpang bus. Keterlambatan fisik ringan memengaruhi tonus otot kaki juga kemampuan bicaranya. Maka dari itu si kecil kurang bisa mengikuti langkah anak-anak lain seusianya saat bus berhenti di
sekolah.
Sekolah putri Carrie sedang direnovasi sehingga gadis cilik ini nggak mengenalinya. Dia berusaha bertanya pada sopir bus tapi karena pergerakannya lambat si sopir sudah telanjur memarkirkan bus dan turun.
"Seharusnya anak saya tak bisa hidup sekarang. Anak bisa meninggal setelah ditinggal sejam dalam mobil yang mati. Tapi, anak saya bisa bertahan 3 jam dan hanya sakit perut. Jika saya tidak membekalinya 2 minuman, anak saya pasti sudah meninggal sekarang," tulis Carrie dalam Twitter-nya.
Atas kejadian ini, sopir bus tersebut mendapat sanksi. Carrie tahun ini adalah sebuah insiden. Namun, lewat ceritanya di Twitter, Carrie ingin semua orang tua lebih hati-hati dan lebih banyak berkomunikasi ke pihak sekolah termasuk para sopir bis sekolah.
"Jika kalian khawatir anak tidak bisa berhenti di halte yang benar, bicarakan ke sopir bus tersebut dan pastikan mereka menempatkan anak-anak kita di tempat yang benar," tambah Carrie.
Ketika ada masalah dengan anak di sekolah, komunikasi guru dengan orang tua murid jadi kuncinya. Kata psikolog anak Vera Itabiliana saat menyekolahkan anak di sekolah tertentu, orang tua tentunya sudah mempercayakan pada guru di
sekolah tersebut untuk ikut membantu mendidik anak. Sehingga orang tua dan guru merupakan rekan demi kebaikan anak.
Dia menambahkan saat sudah percaya dengan guru, orang tua diharapkan nggak mudah 'baper' dengan apa yang dilakukan guru pada anaknya. Komunikasi antara guru dengan orang tua penting banget untuk menghindari 'baper' ini. Kemudian, dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru akan selalu ada informasi berguna yang didapat kedua belah pihak dan demi kebaikan si kecil.
"Jika ada insiden seperti kasus-kasus yang sering kita dengar tadi, ada baiknya juga orang tua mendengar dari semua pihak, termasuk saksi, agar obyektif," terang Vera.
(aml/rdn)