HaiBunda

PARENTING

Agar Lebih Cepat Sembuh, Luka Ditutup atau Dibiarkan Terbuka?

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Minggu, 09 Sep 2018 17:00 WIB
Agar Lebih Cepat Sembuh, Luka Ditutup atau Dibiarkan Terbuka?/ Foto: thinkstock
Jakarta - Luka lecet wajar banget dialami anak-anak yang aktif berlarian ke sana ke mari. Nah, saat anak mengalami luka, sebaiknya luka ditutup atau dibiarkan terbuka ya agar cepat sembuh?

Menurut dr Adisaputra Ramadhinara dalam bincang-bincang 'Semakin Perih, Semakin Bagus, Mitos atau Fakta?' yang digelar Hansaplast di Ciputra Artpreneur, Lotte Shopping Avenue, Jl Satrio, Jakarta Selatan, baru-baru ini, luka sebaiknya ditutup. Menurut sebuah penelitian yang digelar pada tahun 1962-1963, luka yang ditutup akan jauh lebih cepat sembuh ketimbang yang tidak ditutup. Itulah cikal bakal diciptakannya penutup luka.

"Sebaiknya kondisi luka itu lembap. Jadi nggak kering dan juga nggak basah. Kalau dibiarkan terbuka maka bakteri akan bebas masuk dan mengontaminasi luka," terang dr Adisaputra.




Bahkan, lanjut dr Adisaputra, luka bisa sembuh tanpa harus ada koreng. Nah, koreng terjadi karena kondisi luka yang kering.

Jadi ingat ya, saat anak terluka, segera bersihkan dengan air bersih, Bun. Selanjutnya beri antibiotik dan tutup luka tersebut.

"Pembersih luka harus efektif dan aman buat kulit dan jaringan. Alkohol tidak kita rekomendasikan karena itu disinfektan untuk membersihkan perangkat medis, tidak aman buat jaringan. Sedangkan antiseptik bisa bunuh kuman, bakteri, tapi aman buat jaringan," papar dr Adisaputra.

Apakah rasa sakit yang dirasakan saat luka diberi antiseptik menandakan antiseptik sedang bekerja dengan efektif membunuh kuman? Ternyata kata dr Adisaputra tidak seperti itu.

"Beberapa obat atau cairan pembersih luka punya bahan aktif yang secara alami mengiritasi kulit. Obat merah kandungannya iodine, itu ada sensasi rasa perih di kulit," terang dr Adisaputra.


Sejak zaman dulu iodine memang digunakan pada luka. Namun karena perih banget saat terkena kulit yang luka, maka dibuat obat yang iodine-nya tidak memicu perih.

"Sedangkan cairan yang mengandung Polyhexanide (PHMB) tidak menimbulkan rasa sakit karena tidak mengiritasi. Cairan ini juga tidak berwarna, aman buat jaringan, dan nggak menghambat proses perkembangan jaringan," imbuh dr Adisaputra. (Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

8 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Lemari Pakaian Menurut Pakar

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

Penuh Haru, Aline Adita Bagikan Perjalanan Kehamilan dari Trimester 1 hingga Melahirkan

Kehamilan Amrikh Palupi

Andhara Early Gunting Kartu Kredit Usai KPR Lunas, Tak Ingin Berutang dan Riba

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Jangan Bilang 'Tidak', Ini 5 Cara Profesional Menolak Tugas di Luar Tanggung Jawab

Mom's Life Arina Yulistara

Ariana Grande Diserang Penyusup di Karpet Merah Premier Film, Pelaku Sering Lakukan Aksi Serupa

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

5 Cara Melihat Chat Whatsapp yang Telah Dihapus di HP Pasangan

15 SD Terbaik di Indonesia dengan Jumlah Peserta Didik Berprestasi Terbanyak

8 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Lemari Pakaian Menurut Pakar

Penuh Haru, Aline Adita Bagikan Perjalanan Kehamilan dari Trimester 1 hingga Melahirkan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK