Jakarta -
Seringkali kita sebagai orang tua mengabaikan hal sepele seperti
luka kecil yang timbul akibat anak terjatuh. 'Ah nanti sembuh sendiri' atau 'Biarin aja biar kebal'. Biasanya kalimat seperti itu tersirat tuh di benak kita. Ya nggak, Bun?
Padahal, sebaiknya kita perlu menyingkirkan pemikiran kayak gitu. Kenapa? Karena ketika anak jatuh dan terluka kita nggak tahu kuman, bakteri, atau virus apa saja yang ada di sekitar dan mengontaminasi bagian tubuh anak yang terluka. Untuk itu, baiknya segera obati luka di kulit anak. Hal ini disampaikan oleh dr Dedy Kartawidjaja, Head of Medical Affairs Mundipharma Indonesia.
"Semua luka itu harus ditangani dengan tepat di waktu yang tepat. Dengan menangani luka tidak akan terjadi infeksi. Caranya bagaimana? Dengan memberikan larutan antiseptik yang tepat," kata dr Dedy di acara konferensi pers Betadine Soccer Camp 2018, di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2018).
Kata dr Dedy, pemberian larutan antiseptik saat anak terluka di waktu yang tepat yaitu setelah kejadian anak terjatuh dan terluka. Mungkin ada bunda yang berpikir kenapa harus diberi antiseptik dan bukan alkohol misalnya? Nah, dr Dedy bilang alkohol sebenarnya bisa digunakan tapi risikonya anak bakal kesakitan. Hiks, kan kasihan ya, Bun.
"Selain itu larutan antiseptik juga ditambah bahan-bahan lain yang membuat spektrum anti mikrobanya lebih luas. Sampai saat ini sih belum ada resistensi kuman," tutur dr Dedy.
Boleh nggak sih luka ditutup plester atau kain kassa? Kata dr Dedy sebaiknya kalau hanya
luka kecil ditetesi antiseptik saja. Jika lukanya dalam dan sekiranya membutuhkan plester nggak masalah pakai plester. Selain itu jika lukanya kecil maka darah akan membeku dengan cepat sehingga nggak perlu ditutup plester.
Nah, terakhir dr Dedy menyarankan agar orang tua nggak lupa lihat tanggal kedaluwarsa larutan antiseptik yang ada di rumah. Sebab, ketika sudah kedaluwarsa larutan antiseptik udah nggak berfungsi dan jika digunakan justru bisa berisiko menambah infeksi.
(rdn)