parenting
6 Cara Latih Anak Menghargai Perbedaan dan Berpikiran Terbuka
Kamis, 13 Sep 2018 12:36 WIB
Jakarta -
Sebagai orang tua, pastinya kita senang ketika anak bisa menghargai perbedaan yang ada dalam lingkungan pergaulannya dan berpikiran terbuka. Dengan begini, si kecil bisa jadi individu yang penuh toleransi dan peduli pada sesama.
Studi hubungan ras oleh Channel NewsAsia dan Institut Studi Kebijakan menunjukkan faktanya dalam dunia yang saling terhubung anak-anak banyak terpapar perbedaan gender, warna kulit, makanan, adat istiadat, budaya, gaya hidup dan hal lain dalam perjalanan mereka menuju masa dewasa.
Supaya anak terbiasa menghargai perbedaan yang ada, enam cara ini bisa Bunda dan Ayah terapkan sejak dini ke anak seperti dirangkum HaiBunda dari berbagai sumber:
1. Jadi Contoh untuk Anak
Perubahan dimulai dari kita sebagai orang tua karena anak-anak mengamati apa yang dilakukan orang dewasa dan akan menirunya. Nah, ketika orang tua menunjukkan rasa hormat pada orang lain, anak-anak juga akan mengikutinya. Penting untuk orang tua menyediakn waktu ngobrol dengan anak membicarakan tentang tentang nilai-nilai yang dianut di keluarga seperti rasa hormat, toleransi pada orang lain, sopan santun, menolong, berbuat baik, dan menceritakan kebenaran.
2. Biarkan Anak Bertanya dan Jawab dengan Jujur
Anak-anak penuh dengan rasa ingin tahu. Ketika si kecil mengajukan pertanyaan sensitif tentang perbedaan yang dia amati antara dirinya dan orang lain, beri jawaban jujur. Kemudian, jelaskan bahwa tiap orang berbeda dan inilah yang membuat hidup lebih menarik. Jangan malu atau takut terhadap pertanyaan anak ya, Bun, karena penting bagi si kecil untuk bisa belajat menerima perbedaan.
3. Jangan Bosan Beri Pengertian ke Anak
Orang tua mungkin sudah memberi pengertian yang sesuai nilai di keluarga pada anak. Namun, anak bisa mendapat masukan yang nggak sesuai ketika mereka berinteraksi dengan lingkungan luar. Apa yang bisa dilakukan? Jangan bosan beri anak penjelasan dan ajak mereka diskusi.
Untuk anak di bawah 12 tahun yang masih berpikir konkret operasional, beri pengertian bahwa dunia jauh lebih rumit dari yang diperlihatkan di film-film. Jangan segan juga, Bun, memberi berbagai fakta yang sesuai usia anak untuk membantu mereka membuat penilaian sendiri.
4. Kenalkan Berbagai Budaya pada Anak
Banyak hal yang bisa kita ajari ke anak tentang perbedaan. Dari mulai menyaksikan dokumenter dari berbagai negara, berkunjung ke museum, pameran atau acara budaya yang diselenggarakan organisasi asing. Bisa juga coba berbagai menu khas daerah.
Dengan mengajari anak beragam kebudayaan daerah atau bahkan negara lain bisa membantu mereka menerima perbedaan. Jangan lupa, saat mengeksplorasi kekayaan budaya tersebut psikolog anak Feka Angge Pramita berpesan orang tua jelaskan ke anak bahwa kita hidup di tengah masyarakat yang heterogen. Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, dan sebagainya.
5. Biarkan Anak Punya Teman dari Berbagai Latar Belakang
Anak kita harus sadar bahwa tidak ada 'norma' tentang bagaimana melihat seseorang. Dorong mereka untuk memiliki teman dengan latar belakang dan etnis berbeda. Bermain dan berkomunikasi dengan anak-anak lain akan membantunya menyadari bahwa mereka adalah anak-anak yang sama, terlepas dari warna kulit, agama, atau latar belakang budaya mereka.
"Anak-anak harus dikenalkan dengan perbedaan itu dan menanamkan sikap saling menghormati, menghargai, dan mencintai perbedaan yang ada. Jadi jangan langsung melarang anak untuk berteman dengan anak yang berbeda suku, agama, dan ras," kata Feka.
6. Ajari Anak Sopan Santun dan Cara Mendengarkan yang Baik
Anak-anak seringkali tidak menyadari apa yang diharapkan dari mereka saat berinteraksi dengan orang lain. Untuk itu orang tua perlu mengajari beberapa hal seperti membiasakan bilang 'tolong' dan 'terima kasih', menunggu orang lain menyelesaikan kalimat mereka sebelum berbicara, tidak asal mengkritik orang lain dan tidak memaksakan pandangan atau pendapat.
Dengan begini anak bisa belajar toleransi dan saling menghormati. Ajari juga anak mendengarkan orang lain, Bun, supaya bereka terlatih sudut pandang orang lain yang berbeda.
(aml/rdn)
Studi hubungan ras oleh Channel NewsAsia dan Institut Studi Kebijakan menunjukkan faktanya dalam dunia yang saling terhubung anak-anak banyak terpapar perbedaan gender, warna kulit, makanan, adat istiadat, budaya, gaya hidup dan hal lain dalam perjalanan mereka menuju masa dewasa.
Supaya anak terbiasa menghargai perbedaan yang ada, enam cara ini bisa Bunda dan Ayah terapkan sejak dini ke anak seperti dirangkum HaiBunda dari berbagai sumber:
1. Jadi Contoh untuk Anak
![]() |
2. Biarkan Anak Bertanya dan Jawab dengan Jujur
3. Jangan Bosan Beri Pengertian ke Anak
![]() |
Untuk anak di bawah 12 tahun yang masih berpikir konkret operasional, beri pengertian bahwa dunia jauh lebih rumit dari yang diperlihatkan di film-film. Jangan segan juga, Bun, memberi berbagai fakta yang sesuai usia anak untuk membantu mereka membuat penilaian sendiri.
4. Kenalkan Berbagai Budaya pada Anak
![]() |
Dengan mengajari anak beragam kebudayaan daerah atau bahkan negara lain bisa membantu mereka menerima perbedaan. Jangan lupa, saat mengeksplorasi kekayaan budaya tersebut psikolog anak Feka Angge Pramita berpesan orang tua jelaskan ke anak bahwa kita hidup di tengah masyarakat yang heterogen. Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, dan sebagainya.
5. Biarkan Anak Punya Teman dari Berbagai Latar Belakang
![]() |
Anak kita harus sadar bahwa tidak ada 'norma' tentang bagaimana melihat seseorang. Dorong mereka untuk memiliki teman dengan latar belakang dan etnis berbeda. Bermain dan berkomunikasi dengan anak-anak lain akan membantunya menyadari bahwa mereka adalah anak-anak yang sama, terlepas dari warna kulit, agama, atau latar belakang budaya mereka.
"Anak-anak harus dikenalkan dengan perbedaan itu dan menanamkan sikap saling menghormati, menghargai, dan mencintai perbedaan yang ada. Jadi jangan langsung melarang anak untuk berteman dengan anak yang berbeda suku, agama, dan ras," kata Feka.
6. Ajari Anak Sopan Santun dan Cara Mendengarkan yang Baik
![]() |
Dengan begini anak bisa belajar toleransi dan saling menghormati. Ajari juga anak mendengarkan orang lain, Bun, supaya bereka terlatih sudut pandang orang lain yang berbeda.