Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Aturan Jika Orang Tua Mau Berargumen di Depan Anak

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Kamis, 07 Feb 2019 12:30 WIB

Boleh saja berargumen di depan anak. Asal lihat situasi dan kondisi ini ya, Bun.
Aturan Jika Orang Tua Mau Berargumen di Depan Anak/ Foto: Istock
Jakarta - Orang tua yang beradu argumen atau hingga 'bertengkar' di depan anak, sebenarnya tidak dibenarkan, Bun. Namun, dalam situasi dan kondisi tertentu, sebenarnya hal seperti ini bisa dijadikan pelajaran juga untuk anak.

"Jadi gini, misal orang tua bertengkar di depan anak dalam situasi dan kondisi di mana hal tersebut wajar bahwa ada perbedaan paham. Dengan ini anak juga jadi memahami bahwa yang namanya berbeda itu bukan suatu hal yang tidak boleh. Berbeda itu nggak apa kok, berselisih paham juga sah asal harus dicari juga solusinya," papar psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando di sela acara Dukung Orang tua Cek Berat Badan Ideal Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal, di Harlequin Bistro, Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Menurut Ajeng, selama berselisih paham itu dicari solusinya untuk menyatukan pendapat, justru akan membuat anak belajar bahwa yang namanya berbeda itu wajar. Tapi, kalau perselisihan tersebut pada akhirnya tidak menemukan titik sepahaman, pada akhirnya akan mengganggu anak juga karena muncul banyak konflik yang tak berkesudahan.

Aturan Jika Orang Tua Mau Berargumen di Depan AnakFoto: Istock


"Apalagi kalau orang tua sedikit-sedikit bertengkar depan anak karena masalah yang tidak terlalu penting, nah yang seperti ini bisa menimbulkan kecemasan pada anak," imbuh ibu tiga anak ini.

Anak-anak akan merasa kalau sedang bertengkar, apakah nanti ayah ibunya akan berpisah? Karena itu, Ajeng menyarankan, coba batasi berkonflik atau bertengkar di depan anak.

"Efek jangka panjang kalau anak melihat orang tuanya bertengkar terus menerus akan berefek pada kecemasannya. Anak akan terus berpikir bahwa menyelesaikan keributan itu harus dengan berantem. Itu akan jadi hal yang anak pikir benar untuk dilakukan," tambah Ajeng.

Ajeng melanjutkan, akan ada mispersepsi antara anak terhadap bagaimana cara orang tuanya bisa menyatukan pendapat. Saat orang tua bertengkar anak bisa berpikir bahwa bertengkar adalah cara untuk menyelesaikan masalah.

Aturan Jika Orang Tua Mau Berargumen di Depan AnakFoto: Istock
Hal ini diamini juga oleh Roslina Verauli, psikolog anak dan keluarga, yang bilang kalau cekcok di antara suami istri itu sebenarnya positif lho, Bun.

"Jadi anak boleh lho paham bahwa orang tuanya lagi bertengkar. Namun dengan catatan, pastikan argumen atau adu mulut atau cekcok apapun namanya itu harus sampai selesai ya, bukan sekadar bertengkar. Sehingga anak juga belajar, oh that's the way they handle their problems," papar psikolog yang akrab disapa Vera ini.

Vera mencontohkan dirinya. Ketika sedang berargumen dengan sang suami, Vera minta izin ke sang anak seperti, 'Nak, maaf ya mama papa lagi berargumen sebentar,'. Menurut Vera hal tersebut nggak masalah, anak tahu orang tuanya beradu pendapat tapi konflik bisa diselesaikan.

"Yang nggak boleh dilihat anak adalah konflik tanpa akhir dari orang tuanya. Karena ciri rumah tangga yang sehat atau yang bahagia adalah adanya konflik di dalamnya terselesaikan dengan baik, dan anak boleh melihat demikian," tutur Vera.

(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda