parenting

Remaja Ingin Operasi Plastik, Gimana Baiknya Orang Tua Bersikap?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Kamis, 04 Oct 2018 19:03 WIB

Jakarta - Isu body image yang terkait erat dengan penampilan fisik bukan nggak mungkin bikin seorang remaja minder. Kebetulan kondisi finansial cukup, bisa aja si remaja berpikiran untuk menjalani operasi plastik.

Terkait hal ini, psikolog anak dan keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI mengatakan pada dasarnya di fase remaja mereka memang sedang butuh penerimaan dari lingkungan. Salah satu yang bikin mereka merasa diterima adalah ketika berpenampilan menarik. Jadi, lumrah ketika remaja terutama perempuan berpikir untuk mempercantik diri sehingga penampilan lebih menarik.

"Karena bagi mereka yang punya dana cukup bisa aja mikir operasi plastik itu salah satu jalan yang sangat cepat mendapat bentuk wajah atau tubuh sesuai yang mereka inginkan," ujar wanita yang akrab disapa Nina ini saat ngobrol dengan HaiBunda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat anak ingin operasi plastik, Nina menyarankan orang tua untuk mempertanyakan bagian tubuh atau wajah mana sih yang ingin diubah dan apa alasannya. Misalkan anak merasa ada bagian tubuhnya yang sejatinya adalah suatu kekhasan dalam keluarga seperti mata belo, orang tua bisa menyampaikan itulah kekhasan keluarganya.

"Kita bisa sampaikan justru itu menandakan dia benar-benar keturunan keluarga kita lho. Kalau dioperasi plastik malah sayang kekhasan itu nggak ada lagi nanti," tambah Nina.

Jika anak masih bersikukuh ingin operasi plastik, tanyakan lagi ke anak kenapa mengapa dia sampai merasa perlu mengubah wajahnya. Kemudian, tanyakan juga, Bun, menurut anak apa yang akan dia dapatkan dengan operasi plastik. Kemungkinan nih, remaja bakal menjawab dia akan terlihat keren.

Nah, kalau begitu orang tua bisa menanyakan lagi memang kenapa jika saat ini kondisi fisik anak seperti itu. Karena, bukan nggak mungkin kala itu anak sedang bertengkar atau mencari jati dirinya. Di sini, Bunda dan Ayah perlu menekankan tanpa anak harus melakukan operasi plastik dia tetap bisa diterima oleh teman-teman dan lingkungannya kok.

Ilustrasi remaja operasi plastikIlustrasi remaja operasi plastik/ Foto: istock
"Kalau anak bilang dia mau cari popularitas. Kita tanya kalau populer apa manfaatnya buat dia. Kalau nggak populer memangnya kenapa? Jadi kita ajak remaja berpikir plus minus operasi plastik sehingga saat dia memutuskan operasi plastik atau nggak, itu adalah keputusan yang jauh lebih matang," papar Nina.

Dalam proses berdiskusi dengan anak, baiknya orang tua nggak memberi nasihat ya, Bun, tapi lebih menggali pemikiran anak. Sehingga, orang tua dan anak bisa sama-sama mencari solusi terbaik untuk keinginan anak menjalani operasi plastik.

"Jadi orang tua bukan menasihati karena dari kecil anak udah banyak dapat nasihat. Yang kita lakukan saat ini mendorong supaya si remaja menerapkan nasihat yang selama ini diberi supaya anak punya insight atau keinginan sendiri. Saat anak langsung dinasihati, dia bisa merasa nggak dipahami, nggak dikasih kesempatan bicara, terlalu diatur orang tua bahkan ortu sosok yang mesti dihindari," pungkas Nina.

(rdn/nwy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT