Jakarta -
Memasuki tingkat sekolah dasar, anak mulai sering mendapatkan pekerjaan rumah (PR). Beberapa dari Bunda pasti pernah kan membantu anak mengerjakan PR? Ternyata, sering nggaknya Bunda membantu
anak mengerjakan PR berpengaruh pada ketekunan anak lho.
Adalah penelitian yang dilakukan Jaana Viljaranta menunjukkan tipe bantuan ibu dalam mengerjakan PR memberi dampak yang berbeda pula terhadap cara anak menyelesaikan tugas sekolah. Hal ini utamanya berlaku pada anak kelas 2 sampai 4 SD. Semakin sering Bunda memberi anak kesempatan menyelesaikan tugasnya sendiri, makin tekun pula mereka mengerjakan tugas sekolahnya lho, Bun.
"Satu penjelasan yang mungkin adalah ketika ibu memberi kesempatan pada anak untuk mengerjakan PR secara mandiri, itu berarti ibu percaya kepada kemampuan dan keterampilan anak. Pada akhirnya, hal ini menjadikan anak percaya pada kemampuan dan keterampilan mereka sendiri," jelas rekan Profesor Jaana Viljaranta dari University of Eastern Finland dikutip dari
Science Daily.
Sebaliknya, jika Bunda terus menerus membantu anak mengerjakan PR, apalagi jika si anak tidak meminta bantuan, ini seolah-olah menunjukkan bahwa Bunda tidak percaya pada kemampuan mereka. Bantuan Bunda dalam
mengerjakan PR juga dapat memengaruhi prestasi akademik anak lho. Ketika anak diberi kesempatan mengerjakan PR-nya sendiri, dia akan mengerjakannya dengan tekun.
Ilustrasi mengerjakan PR/ Foto: Thinkstock |
Kondisi ini akan mengarahkan anak pada perkembangan keterampilan yang lebih baik. Sedangkan, jika Bunda memberi terlalu banyak bantuan ke anak, mereka akan memiliki porsi kerja yang sedikit dan ini tidak baik untuk perkembangan keterampilan mereka.
"Penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan kebutuhan anak ketika menawarkan bantuan mengerjakan PR. Tentu orang tua harus menawarkan bantuan yang mereka butuhkan. Tapi, jangan jadikan bantuan orang tua sebagai sesuatu yang secara otomatis ada dalam setiap situasi. Bantuan diberikan hanya ketika dibutuhkan," ujar Viljaranta.
Bunda tetap boleh kok mendampingi anak mengerjakan PR. Bagaimana pun, ada sisi positif ketika orang tua mendampingi
anak mengerjakan PR. Mendampingi ya, Bun, bukan mengerjakan PR anak. Biarkan mereka menyelesaikan pekerjaannya secara mandiri.
"Bonus ketika orang tua dampingi anak ngerjain PR-nya, siapa tahu kita bisa identifikasi potensi anak sejak dini," ujar psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando beberapa waktu lalu.
Dengan mendampingi anak kerjakan PR, Bunda mungkin mengetahui mereka unggul di bidang apa dan kurang baik di bidang apa. Sehingga, Bunda bisa mengoptimalkan bakat anak di bidang tersebut nih.
(rdn/rdn)