HaiBunda

PARENTING

Demi Pendidikan Anak, Guru dan Orang Tua Perlu Saling Percaya

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Oct 2018 17:00 WIB
Demi Pendidikan Anak, Guru dan Orang Tua Perlu Saling Percaya/Foto: Istock
Jakarta - Tidak sedikit kasus orang tua ribut dengan guru anak, kekerasan guru pada anak, atau anak ribut dengan guru. Ini semua bisa terjadi karena nggak ada kerja sama orang tua dengan guru, Bun. Sehingga, mendidik anak pun semakin terlihat sulit.

Pendidik, psikolog sekaligus inisiator Kampus Guru Cikal, Najelaa Shihab mengatakan terjadinya kasus orang tua yang menyalahkan guru atau sebaliknya bisa jadi karena kurang adanya saling percaya. Sehingga, semuanya merasa jadi 'korban'. Karena melakukan ini salah, itu salah muncullah saling menyalahkan satu pihak dengan pihak lain.

"Padahal, kalau kita saling percaya akhirnya bukan berujung semua jadi 'korban' tapi semua merasa berdaya. Ya, kalau bicara secara umum masih ada guru atau orang tua yang saling menyalahkan hingga merasa jadi korban," tutur wanita yang akrab disapa Ela ini di tengah acara Temu Pendidik Nusantara (TPN) 2018, 'Memanusiakan Hubungan, Mendorong Perubahan Pendidikan Berkelanjutan' di Sekolah Cikal, Cilandak, Jakarta Selatan pada beberapa waktu lalu.



Nah, menurut Ela perlu banget orang tua dan guru-guru sama-sama berdaya. Maksudnya, sama-sama berperan aktif dalam hal mengasuh dan mendidik anak. Saat guru merasa berdaya atau bermanfaat bagi murid dan orang tuanya, guru bisa melakukan sesuatu yang memang dirasa perlu.

"Pada akhirnya ketika guru percaya akan dirinya, ia mampu percaya dengan pemangku kepentingan lain di lingkungan sekolah termasuk orang tua anak didiknya," imbuh dari kakak Najwa Shihab ini.

Kadang masih ada orang tua yang nggak mau komunikasi dengan guru anak-anaknya. Padahal mendidik anak nggak bisa berjalan masing-masing. Komunikasi antar orang tua dan guru penting agar semua tahu sudah sejauh mana perkembangan anak.

Ya, kasus-kasus yang berakhir kekerasan antara guru dan orang tua sepertinya bukan masalah yang tabu lagi. Menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang kala itu dipimpin oleh Asrorun Niam, seharusnya, orang tua dan guru bersinergi untuk tumbuh kembang dan pendidikan anak. Niam mengatakan, orang tua juga seharusnya jangan melepaskan tanggung jawab begitu saja ketika anak sudah diserahkan ke sekolah. Orang tua tetap bertanggung jawab memberikan pengasuhan dan edukasi yang baik dari sisi keluarga.
Foto: Istock
"Di sinilah pentingnya pola komunikasi yang baik antara orang tua dan guru. Ketika anak melanggar aturan, peran orang tua untuk mengingatkan taat pada aturan. Akan tetapi guru dan orang tua juga tidak boleh melakukan langkah yang melanggar hukum, misalnya melakukan tindak kekerasan terhadap anak," tambah Niam seperti dilansir detikcom.

Niam juga mengingatkan pentingnya wadah komite sekolah yang berisi wali murid dan tenaga pengajar. Melalui wadah inilah komunikasi antara guru dan orang tua bisa berjalan baik dan saling mengetahui tentang tumbuh kembang anak.

(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

Mom's Life Annisa Karnesyia

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

Menyusui Annisa Aulia Rahim

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

Parenting Asri Ediyati

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK