HaiBunda

PARENTING

Pengaruh Konsumsi Fast Food dengan Kemampuan Belajar Anak

SIti Hafadzoh   |   HaiBunda

Selasa, 16 Oct 2018 07:08 WIB
Ilustrasi anak makan fast food/ Foto: iStock
Jakarta - Kadang Bunda pasti pernah menyajikan fast food sebagai menu makanan di rumah. Praktis, enak, terjangkau, dan anak-anak sudah pasti suka ya, Bun. Eits, tapi Bunda perlu tahu ada kaitan antara kebiasaan anak makan fast food dengan kemampuan belajarnya lho.

Baru-baru ini, studi yang dilakukan peneliti di The Ohio State University melakukan survei pada siswa kelas 2 SMP tentang seringnya konsumsi fast food ketika mereka kelas 5 SD. Peneliti menemukan makin sering anak mengonsumsi fast food ketika kelas 5, semakin rendah perkembangan kemampuan mereka dalam tes membaca, matematika, dan sains tiga tahun kemudian.

"Ada banyak bukti bahwa konsumsi fast food berhubungan dengan obesitas anak-anak. Tetapi masalahnya tidak hanya di situ. Mengonsumsi terlalu banyak fast food bisa memengaruhi seberapa baik anak-anak di kelas," jelas Kelly Purtell, penulis utama penelitian dan asisten profesor ilmu manusia di The Ohio University .


Survei yang dilakukan Kelly dan tim menunjukkan bahwa anak yang mengonsumsi fast food 4 sampai 6 kali seminggu mendapat perolehan nilai tes yang lebih rendah dibanding dengan anak yang nggak mengonsumsi fast food sama sekali.

Ilustrasi fast food/ Foto: Istimewa


Namun penelitian ini hanya untuk menjelaskan perbedaan nilai tes anak yang sering mengonsumsi fast food dengan yang nggak ya, Bun. Tidak semua faktor diteliti dalam penelitian ini. Makanya, mereka belum dapat menjelaskan alasan kenapa konsumsi fast food berpengaruh pada rendahnya nilai anak.

Fast food tetap boleh dikonsumsi anak, tapi dalam batas wajar. Anak tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi fast food karena kandungan lemak dan gulanya terlalu tinggi. Konsumsinya perlu dibatasi agar tidak mengganggu kesehatan.

"Jadi dalam seminggu, Senin sampai Jumat makannya dijaga terus. Tapi bosen kan ya pasti. Nah boleh tuh sehari misal Sabtu atau Minggu makan fast food. Sekarang sudah banyak orang tua yang menerapkan ini ke anaknya," ujar pakar kesehatan dan nutrisi, dr Laurencia Ardi dikutip dari detikcom.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Bukan Cuma Nyanyi, Ini 5 Bisnis Raisa yang Jadi Ladang Cuan

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Potret Sederhana Ultah Eleanor Anak Ussy Sulistiawaty, Dirayakan dengan Kue Bertema Enhypen

Parenting Amira Salsabila

Detak Jantung Janin Perempuan dan Laki-Laki Berbeda, Mitos atau Fakta?

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Jadi Kenangan Berharga, Siti Badriah Buat Perhiasan dari Sisa ASI Xarena dan Xandraya

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Penting Pap Smear hingga Thin Prep untuk Deteksi Kanker Serviks?

Kehamilan Dr. Rizki Azenda, SpOG

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perkembangan Bayi Usia 2 Bulan, Bunda Perlu Tahu

Juan Tak Kuasa Tahan Tangis saat Lihat USG Eve, Bakal Segera Jadi Ayah

Nama Burung Jadi Inspirasi Tren Nama Bayi 2025, Ini yang Paling Diminati

Raja Charles Cabut Gelar Kerajaan Pangeran Andrew usai Terseret Skandal

Detak Jantung Janin Perempuan dan Laki-Laki Berbeda, Mitos atau Fakta?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK