Jakarta -
Anak sedang mengalami rasa
kecewa Bun? Kekecewaan adalah hasil dari harapan yang tidak terpenuhi, terkadang disertai dengan
frustrasi, kemarahan, dan kesedihan. 6 Cara ini bisa bantu anak atasi rasa kecewanya.
Dilansir moneycrashers, menurut Dr. Ilona Roth penulis terkenal tentang gangguan spektrum autisme dan dosen psikologi senior di Universitas Terbuka Inggris, anak-anak mulai menunjukkan unsur imajinasi pada usia satu tahun. Pada usia dua atau tiga tahun, mereka mulai memikirkan apa yang akan terjadi atau bahkan yang tidak akan terjadi. Akibatnya, mereka mengembangkan harapan awal tentang kekecewaan dan mulai merancang mekanisme penanganan yang akan mereka lakukan nantinya.
Lebih lanjut, Ilona menjelaskan bila orang tua gagal dalam mengajarkan anak untuk menangani kekecewaan, dapat mengakibatkan anak mudah menyerah. Hal Ini juga membuat mereka merasa tidak kompeten, bahkan parahnya bisa depresi, dan tidak mau mengambil risiko apapun lagi karena takut akan lebih banyak menghadapi kekecewaan.
Nah Bun, itu sebabnya perlu ada tindakan dari orang tua untuk bisa mengatasi ini. Seperti dilansir moneycrashers, berikut 6 cara membantu mengatasi rasa kecewa anak.
1. Bantu Mereka Menetapkan Harapan yang WajarAnak kecil kadang menemukan transisi, dari setiap keinginan terpenuhi, ke dunia yang sulit. Karena itu, Bunda harus membantu anak untuk memahami situasi tersebut. Contohnya, ketika keluarga merencanakan piknik ke taman, namun tidak jadi karena hujan, Bunda dapat
menjelaskan keadaan tersebut pada si kecil. Meminta ia memahami dan memberi arti bahwa itu bukan artinya tidak akan pernah pergi ke taman lagi.
Mengajarkan tentang kenyataan tidak selalu yang kita inginkan penting guna proses kedewasaan pada anak. Kita terkadang tidak harus menyukai tetapi perlu menerimanya.
2. Biarkan Anak KecewaSangat penting untuk orang tua mengekang insting alaminya saat anak mengalami kesulitan. Ini membantu mereka memahami perbedaan antara masalah besar, di mana mereka butuh bantuan, dan masalah kecil yang dapat mereka tangani sendiri.
Jelaskan bahwa kekecewaan itu wajar ketika sesuatu tidak berjalan seperti yang diharapkan. Berempatilah dengan perasaan frustrasi, marah, dan kesedihan. Bunda bisa memberikan contoh dengan menceritakan kisah masa kecil ketika mengalami kecewa. Hal ini sebagai gambaran bahwa Bunda mengerti tentang kekecewaan yang dirasakan anak.
Selama mereka tidak menyakiti diri sendiri atau merusak barang, jangan menghukum anak-anak karena reaksi negatif mereka. Sebagai gantinya, jelaskan kepada mereka bahwa perasaan negatif mereka tidak membantu memecahkan masalah, yang menyebabkan kekecewaan. Ajari mereka cara-cara positif untuk menenangkan diri, apakah itu menarik napas dalam-dalam, menghitung sampai 10, atau menggambar sesuatu. Bantu mereka membatasi waktu untuk perasaan negatif mereka, Bunda bisa jelaskan semakin cepat mengendalikan perasaan negatif tersebut, semakin cepat pula mereka menyelesaikan kekecewaan dengan tindakan positif.
6 Cara Bantu Anak Hadapi Rasa Kecewa (Foto: iStock) |
3. Cari Alasan Kecewa AnakSambil menceritakan perasaan anak, Bunda dapat membantu anak-anak mencari perspektif dengan mengajukan pertanyaan dan mendengarkan tanggapan mereka. Jangan mencoba memutar situasi atau meminimalkan perasaan mereka. Pahami bahwa setelah peristiwa yang memicu kekecewaan itu, anak-anak dapat diliputi oleh emosi. Biarkan mereka melampiaskan, kemudian ajarkan untuk melihat penyebab kekecewaan tersebut. Proses ini akan memungkinkan mereka menemukan cara untuk menangani kekecewaan di kemudian hari.
Psikolog anak merekomendasikan variasi dari pertanyaan berikut untuk membantu anak Bunda mengidentifikasi alasan kekecewaannya:
a. Apa bagian terburuk untukmu?
b. Menurutmu, mengapa itu terjadi?
c. Berapa lama kekecewaan itu akan bertahan?
d. Adakah yang bisa dilakukan terkait hal itu?
d. Apakah kamu pikir itu akan terjadi lagi?
Semua orang tua memiliki kecenderungan untuk memberi tahu anak-anak mereka cara bertindak, daripada mendengarkan dan membantu anak mencapai kesimpulannya sendiri. Menggunakan cerita anak-anak lain dalam situasi yang sama dan meminta anak untuk mengusulkan solusinya adalah cara terbaik untuk proses penyembuhan. Jadi, bantu anak mencari solusi ya, Bun.
(nwy/nwy)