Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Cara Menjelaskan Menstruasi pada Anak

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Kamis, 18 Oct 2018 19:32 WIB

Menjelaskan masalah pubertas pada anak memang penting. Nah, ketika hendak menjelaskan menstruasi pada anak perempuan, gimana caranya ya?
Foto: Thinkstock
Menjelaskan menstruasi pada anak bisa bikin beberapa orang tua terutama ibu kikuk. Eits, tapi tenang, Bun. Ada kok cara yang bisa kita lakukan untuk menjelaskan menstruasi pada anak.

Kita perlu ingat, penjelasan tentang kesehatan reproduksi sangat penting untuk pengetahuan anak, baik perempuan maupun laki-laki. Tapi, karena sering dikatakan sebagai hal yang tabu, banyak orang tua mengalami masalah ketika akan menjelaskan tentang menstruasi.

Dilansir Huffington Post, berikut beberapa tips dari para peneliti dan ahli untuk menjelaskan menstruasi pada anak. Langsung klik halaman selanjutnya, Bunda.

Pendekatan langsung

Foto: Thinkstock

Ketika anak mulai mengerti, Bunda bisa menunjukkan bagaimana pembalut menyerap cairan. Jadi seperti percobaan sains di rumah, Bun. Gunakan pewarna makanan yang diibaratkan sebagai darah menstruasi. Kemudian lihat bagaimana pembalut menyerap dan menampung cairan tersebut.

"Ingat, bahwa anak-anak secara alami tidak memiliki rasa malu yang biasanya dirasakan orang dewasa ketika melihat ini. Tidak wajar bagi seorang anak melihat sesuatu yang seperti ini dengan fungsi yang sama dan malu," kata Bonnie J. Rough, penulis buku 'Beyond Birds and Bees'.

Pendidikan seksual memang penting bagi anak-anak agar mereka tahu tentang fungsi organ tubuh mereka, terutama organ vital. Daripada anak tahu dari orang lain yang informasinya belum tentu benar, lebih baik Bunda dan Ayah mulai memberikan informasi yang akurat kepada anak tentang hal ini.

Menurut Heny dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), keterbukaan adalah aspek utama dalam membicarakan menstruasi, pubertas, dan kesehatan reproduksi. Orang tua harus memulai dan memancing pembicaraan agar anak mau terbuka dengan orang tuanya.


"Jadi ngomongin kesehatan reproduksi tuh termasuk menjaga kebersihan alat reproduksinya pun saya tanya, suka gatal-gatal nggak? Kalau gatal-gatal atau apapun, saya juga langsung tanya, kenapa gatal? Apakah nggak cuci alat reproduksinya pas mau tidur? Dan sebagainya. Akhirnya dari situ, kami terbuka masalah kesehatan reproduksi dengan anak. Anak dan ibu tuh seharusnya kaya itu," jelas Heny kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.


(rdn/rdn)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda