HaiBunda

PARENTING

Manfaat Menulis Diary bagi Anak

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Kamis, 25 Oct 2018 07:05 WIB
Ilustrasi anak menulis diary/ Foto: iStock
Jakarta - Waktu kecil, Bunda sering menulis diary nggak? Sepertinya zaman dulu, menulis diary adalah satu hal yang pasti pernah dilakukan anak-anak, terutama anak perempuan. Kalau anak-anak zaman sekarang, sepertinya jarang deh, Bun yang masih menulis diary. Padahal, menulis diary bermanfaat lho bagi kesehatan mentalnya.

Dilansir Stuff, beberapa ahli kesehatan mental setuju bahwa menulis diary dapat membantu perawatan kesehatan mental. Diary dapat diisi dengan beragam ekspresi, mulai dari tulisan, gambar, atau sekadar coretan-coretan tangan. Lagi pula, nggak ada yang membatasi gimana seharusnya cara menulis diary kok, Bun.

Seorang konselor bernama Jaime Malone dari New Jersey berpendapat menulis diary dapat membantu anak mengambangkan rasa kepemilikan dan kontrol positif atas emosinya. Nah, kedua keterampilan ini berguna ketika anak menghadapi lingkungan tertentu yang menakutkan atau mencemaskan. Misalnya, lingkungan sekolah atau lingkungan rumah baru.




"Diary memungkinkan anak untuk mengeksplorasi emosi dan mengungkapkan perasaan, menghubungkan makna dari apa yang terjadi dan bagaimana cara menyelesaikan masalahnya," ujar terapis pernikahan dan keluarga, Kristie Arguette.

Ilustrasi anak menulis diary/ Foto: iStock
Terkadang, anak-anak sulit mengungkapkan apa yang mereka rasakan, Bun. Siapa tahu, dengan menulis diary, anak jadi lebih mudah mengekspresikan perasaannya. Melalui diary, anak juga bisa belajar tentang kepemilikan, yaitu memiliki informasi dan cerita pribadi yang tersimpan di diary tersebut.

Menulis juga dapat meningkatkan fungsi kognitif lho, Bun. Menurut grafolog Deborah Dewi, semakin sering seseorang menulis tangan maka saraf otaknya akan semakin kuat. Dengan menulis seseorang dipaksa untuk menggerakan banyak ototnya dan melatih fokus.

"Menulis tidak hanya mengasah otak dan pikiran tapi juga membantu menyusun hidup kita jadi teratur dan terarah. Mau menulis diary juga nggak masalah yang penting kan menuliskan pokok pikiran," ujar Deborah dikutip dari detikcom.

Jadi, daripada anak nggak tahu harus mengekspresikan dirinya lewat apa, lebih baik Bunda berikan dia buku diary. Beri dukungan supaya dia mau menulis kesehariannya di diary. Selain sebagai terapi kesehatan mental dan membantu mengasah otak, menulis diary juga bisa mengembangkan kreativitasnya, Bun. Siapa tahu kelak si kecil akan jadi penulis.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

Mom's Life Annisa Karnesyia

Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

Menyusui Annisa Aulia Rahim

10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

Parenting Asri Ediyati

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Putri Isnari Tak Alami Ngidam di Kehamilan Pertama tapi Jadi Sensitif & Mood Swing

Menkes Berencana Ubah Rujukan BPJS dari Faskes Bisa Langsung ke RS Tipe A

30 Inspirasi Nama Anak Sulung Laki-laki dari Artis Indonesia dan Artinya

Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK