parenting
5 Tips Mengatasi Anak Tantrum
Senin, 29 Oct 2018 11:03 WIB
Jakarta -
Tantrum yang dilakukan si kecil kadang memang bikin senewen ya, Bun. Eits, tapi Bunda perlu tenang dan tarik napas dalam menyikapi anak yang sedang tantrum nih.
Kata psikolog anak dan remaja dari RaQQi-Human Development and Learning Centre, tantrum adalah fase normal. Ya, kata Ratih semua anak akan mengalami tantrum dengan gaya berbeda.
"Penyebab tantrum yaitu ada sesuatu yang nggak sesuai harapan anak dan anak sedang belajar mempertahankan apa yang diharapkan. Saat anak tantrum, respons tepat ortu adalah nggak tantrum balik," tutur Ratih.
Ada beberapa cara mengatasi anak tantrum yang bisa Bunda lakukan seperti dikutip dari Very Well Family:
1. Ajak anak berkomunikasi
Marah adalah hal yang normal. Bunda bisa mengajarkan anak untuk mengetahui perasaannya seperti kecewa, frustasi dan marah. Bunda bisa katakan pada anak nggak masalah dia marah tapi jangan bertindak kasar misalnya memukul. Ajak anak berkomunikasi untuk bisa meluapkan isi hatinya. Dengan begini, tantrum anak bisa mereda.
2. Jadi contoh bagi anak
Ajari anak untuk mengontrol emosinya. Terkadang apa yang orang tua lakukan seperti marah bisa jadi bumerang untuk orang tua. Saat orang tua marah, coba tetap kontrol sikap dan perkataan karena pada dasarnya anak akan meniru apa yang dilakukan orang tua.
3. Membuat peraturan keluarga
Bun, buatlah peraturan untuk anak ketika dia tantrum. Misalnya, ketika anak tantrum maka dia perlu punya waktu sendiri tapi tetap kita awasi ya, Bun. Dengan begini anak bisa punya waktu memikirkan dan meresapi apa yang dia lakukan.
4. Berikan solusi positif
Ketika anak marah, terkadang Bunda juga ikut marah. Untuk itu, ibaratnya sumbu kesabaran kita sebagai orang tua perlu lebih panjang. Saat anak tantrum, ajari mereka menyalurkan perasaannya dengan memberi solusi positif. Misalkan beri anak spidol atau krayon untuk mencoret atau menggambar di buku gambar. Atau, biarkan anak melukis untuk menyalurkan kekesalannya.
5. Beri konsekuensi
Beri tahu pada anak konsekuensi yang harus dia terima jika tantrum. Kemudian, kasih tahu juga anak apa dampak yang bisa terjadi saat dia tantrum. Contoh, jika anak tantrum dan memukul orang lain itu bisa membuat si orang lain kesakitan. Pastinya, tindakan itu juga nggak baik.
(rdn/rdn)
Kata psikolog anak dan remaja dari RaQQi-Human Development and Learning Centre, tantrum adalah fase normal. Ya, kata Ratih semua anak akan mengalami tantrum dengan gaya berbeda.
"Penyebab tantrum yaitu ada sesuatu yang nggak sesuai harapan anak dan anak sedang belajar mempertahankan apa yang diharapkan. Saat anak tantrum, respons tepat ortu adalah nggak tantrum balik," tutur Ratih.
Ada beberapa cara mengatasi anak tantrum yang bisa Bunda lakukan seperti dikutip dari Very Well Family:
1. Ajak anak berkomunikasi
Marah adalah hal yang normal. Bunda bisa mengajarkan anak untuk mengetahui perasaannya seperti kecewa, frustasi dan marah. Bunda bisa katakan pada anak nggak masalah dia marah tapi jangan bertindak kasar misalnya memukul. Ajak anak berkomunikasi untuk bisa meluapkan isi hatinya. Dengan begini, tantrum anak bisa mereda.
2. Jadi contoh bagi anak
Ajari anak untuk mengontrol emosinya. Terkadang apa yang orang tua lakukan seperti marah bisa jadi bumerang untuk orang tua. Saat orang tua marah, coba tetap kontrol sikap dan perkataan karena pada dasarnya anak akan meniru apa yang dilakukan orang tua.
![]() |
Bun, buatlah peraturan untuk anak ketika dia tantrum. Misalnya, ketika anak tantrum maka dia perlu punya waktu sendiri tapi tetap kita awasi ya, Bun. Dengan begini anak bisa punya waktu memikirkan dan meresapi apa yang dia lakukan.
4. Berikan solusi positif
Ketika anak marah, terkadang Bunda juga ikut marah. Untuk itu, ibaratnya sumbu kesabaran kita sebagai orang tua perlu lebih panjang. Saat anak tantrum, ajari mereka menyalurkan perasaannya dengan memberi solusi positif. Misalkan beri anak spidol atau krayon untuk mencoret atau menggambar di buku gambar. Atau, biarkan anak melukis untuk menyalurkan kekesalannya.
5. Beri konsekuensi
Beri tahu pada anak konsekuensi yang harus dia terima jika tantrum. Kemudian, kasih tahu juga anak apa dampak yang bisa terjadi saat dia tantrum. Contoh, jika anak tantrum dan memukul orang lain itu bisa membuat si orang lain kesakitan. Pastinya, tindakan itu juga nggak baik.