Jakarta -
Saat anak sudah mulai belajar jalan pasti kita senang banget ya, Bun. Nah, untuk melatih anak belajar jalan, biasanya beberapa orang tua menggunakan
baby walker. Tapi tahu nggak, ada risiko bagi anak saat belajar jalan pakai baby walker lho.
"Baby walker bisa berbahaya karena gerakan bayi yang cepat dan ada risiko dia bisa menjangkau barang-barang berbahaya seperti oven, microwave atau obat-obatan," kata Holly Fitzgerald selaku Chief Executive Officer Kidsafe seperti dilansir
Essential Baby.Holly menambahkan misalkan anak nggak sengaja menjangkau minuman panas, oven atau microwave maka dia berisiko mengalami luka bakar. Lalu, ada risiko anak keracunan jika tidak sengaja menelan produk pembersih atau obat-obatan.
Penggunaan baby walker bisa membuat bayi malas bergerak. Selain itu, penggunaan baby walker juga berisiko membuat bayi terkilir. Kemudian dalam penggunaan
baby walker dapat meningkatkan risiko cedera pada anak seperti terguling atau jatuh saat menuruni anak tangga.
 Ilustrasi anak belajar jalan pakai baby walker/ Foto: dok.HaiBunda |
"Padahal, bila anak nggak memakai baby walker dia bisa punya banyak waktu untuk merangkak atau berguling di lantai," kata dr Nicola Spurrier, chief medical officer SA Health.
Kata Holly, untuk melatih anak belajar jalan lebih baik tidak menggunakan alat bantu. Bunda bisa mengajak anak bermain misalnya dengan memegangi dia saat berjalan di lantai ruangan yang aman. Tapi tetap ya, Bun, si kecil selalu dipantau.
Dilansir
detikcom, dr Aditya Suryansyah, SpA, dari RSAB Harapan Kita mengatakan ada cara lain yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu melatih anak berjalan. Salah satunya menghindari terus-terusan menggendong anak.
"Daripada memberi
baby walker pada anak, lebih baik bantu anak dengan mengajaknya mendorong kursi. Atau bisa juga latih anak dengan mendorong baby walker-nya, jadi kakinya kuat dan anak bisa berjalan bertahap," pesan dr Aditya.
(rdn/rdn)